Jumat Keramat di Sarang Cabe-Cabean (1)

Jumat, 06 Februari 2015 – 18:01 WIB
ilustrasi

jpnn.com - CABE-CABEAN. Istilah ini populer di kalangan masyarakat, khususnya buat telinga warga Jakarta. Cabe-cabean, siapa sangka, kehadiran gadis-gadis belia itu sekarang sudah menjadi lahan bisnis yang menggiurkan. 

Kendati masih beredar liar, namun tak jarang dari mereka yang sudah dikoordinir secara rapi oleh seorang Mami (sebutan halus seorang mucikari).

BACA JUGA: Juru Parkir Meter Bantah Terima Gaji Dua Kali UMP

Di wilayah Jakarta Barat misalnya, dari penelusuran Rakyat Merdeka Online Jakarta (Grup JPNN) di akhir pekan, biasanya cabe-cabean mangkal di sekitar CNI Puri Kembangan (belakang Kantor Walikota Jakarta Barat), Taman Pelangi Tomang, dan Taman Aries Meruya Jakarta Barat.

Namun di hari biasa, para pemuas syahwat dengan tarif miring ini sebagian besar diantaranya telah dirumahkan di sebuah apartemen sederhana di Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Desak Ahok Batalkan Kenaikan Gaji PNS DKI

Uniknya lagi, khusus di malam Jumat, mereka memilih libur. karena dipercaya akan membawa sial bagi mereka jika lagi beraksi.

"Malam Jumat itu malam keramat. Kalau ‘keluar’ banyak sialnya. Jadi anak-anak kalau malam Jumat pilih istirahat saja," ujar Mami Ismi (bukan nama sebenarnya) saat berbincang dengan RMOLJakarta di lantai 6 apartemen tempat dia tinggal, Kamis (5/2) malam.

BACA JUGA: Ahok Setuju PBB Dihapus, tapi Ada Syaratnya

Mami Ismi mengaku sudah hampir dua tahun mengkoordinir para cabe-cabean. Untuk mendapatkan anak asuhnya, dia dibantu seorang Joki (perantara) yang kerap nongkrong di arena balap liar di ketiga wilayah di atas. "Satu orang cabe-cabean yang bisa diajak gabung disini, kita kasih untuk jokinya Rp 250 ribu. Jadi ngga ada yang gratis, semuanya serba bisnis," beber Ismi.

Setelah bergabung di bawah anak asuh sang mami, para cabe-cabean tersebut terikat dengan aturan tertentu. "Mereka boleh nongkrong di taman, tapi kalau ada tamu (pelanggan), kita telpon harus pulang," lanjutnya.

Satu hal lagi, cabe-cabean yang sudah menjadi anak asuh mami Ismi tidak bisa sembarangan menggaet mangsa. "Itu untuk keamanan kita semua. Jadi ada aturan-aturan, termasuk ketika ada pria yang ingin mengajaknya jalan," tutup wanita usia 34 tahun yang masih terlihat cantik ini. (syah/sim/jkt/adm/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Tenaga Kontrak Pemkot Bekasi Terancam jadi Pengangguran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler