Jumlah Rumah Remuk akibat Gempa Bertambah

Senin, 27 Januari 2014 – 10:16 WIB

jpnn.com - PANGANDARAN – Bangunan yang rusak di Pangandaran akibat gempa yang berpusat di Kebumen, Jateng, dua hari lalu terus bertambah.

 

Sampai tadi malam, Bidang Penanggulangan Bencana Kabupaten Pangandaran mencatat 55 rumah rusak atau 44 lebih banyak dari data satu hari sebelumnya.

BACA JUGA: Tidak Semua PNS Senang Usia Pensiun Ditambah

Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Kabupaten Pangandaran Dadan Sughista berdasarkan data yang masuk kepadanya hingga pukul Minggu (26/1) 20.00, sebanyak 55 rumah rusak itu berasal dari Kecamatan Pangandaran 1, Kalipucang 1, Cimerak 1 dan Padaherang 52.

BACA JUGA: Cuaca Buruk, Peternak Itik Bangkrut

“Rata-rata dinding tembok retak dan genting atap runtuh,” ungkapnya kepada Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) kemarin.

Kata Dadan, jumlah tersebut masih bersifat sementara karena kemungkinan masih bisa terus bertambah.

BACA JUGA: Tunggu Pengumuman K2, Larang SKPD Angkat Honorer

Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintahan desa untuk mendapatkan data akurat akibat gempa berkekuatan 6,5 skala richter pada Sabtu (25/1) pukul 12.14 itu.

“Laporan resminya besok (hari ini, red). Sekarang kita masih terus koordinasi dengan pihak desa. Kita juga belum bisa menentukan estimasi kerugian,” tuturnya.

Meski demikian, dalam analisanya, kerugian akibat kerusakan tersebut mencapai Rp 100 juta. Data tersebut beradasarkan analisa dari bangunan yang rusak.

Dedi Supardi, ketua RT 02/01 Dusun Karangsalam Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran mengatakan satu rumah di lingkungannya rusak akibat diguncang gempa Kebumen. “Kami sudah mengecek hanya ada satu yang rusak dan sudah saya laporkan ke pemerintah Desa Pananjung,” ungkapnya.

Epon, warga Dusun Karangsalam menopang rumahnya dengan bambu, karena temboknya retak. “Saya dikasih tahu tetangga kalau tembok rumah saya ambrol. (Saat gempa, red) di rumah memang nggak ada siapa-siapa,” tuturnya. Dia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki kembali rumahnya.

Di Kecamatan Cimerak, Herdiman (30), anggota Tagana Pangandaran melaporkan satu rumah mengalami rusak berat. Rumah itu milik Samdi (40), warga RT 06/03 Dusun Parakan Desa Kertaharja.

“Rumahnya yang ambruk semi permanen. Kerusakannya cukup parah diperkirakan kerugian mencapai lebih dari juta,” ungkapnya.

Seperti diberitakan Radar sebelumnya, gempa yang terjadi sekitar 104 kilometer Barat Daya Kebumen, Jawa Tengah itu dirasakan cukup kuat di kawasan Pangandaran. Selain membuat warga panik, guncangan gempa merusak belasan rumah warga.

Informasi yang dihimpun Radar Sabtu(25/1) sore, tercatat 11 rumah rusak. Di Kecamatan Kalipucang, rumah milik Eko (50) di Dusun Empang Sari roboh. Sementara itu, 10 lainnya yang rusak berada di Dusun Anggaraksan Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang.

Rumah-rumah itu milik Saripin(43), Rahmat(52), Tamiarso (60), Sarip(41), Munadi (42), Samikin(42), Katmini(80), Yayah(47), Badrudin (75) dan  Mamat (50).

“Rata-rata rumah mengalami rusak sedang, dinding rumah retak-retak dan bagian atap rusak. Sementara ini tercatat 10 rumah yang mengalami kerusakan namun tidak ada korban jiwa,” tutur Solehudin, warga Maruyungsari.

Dikatakannya, kemungkinan data kerusakan akibat gempa masih terus bertambah mengingat pendataan masih dilakukan oleh perangkat desa. “Kepala dusun masih terus mendata,” ungkapnya.

Solehudin mengatakan, gempa dirasakan cukup kuat sehingga membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah. “Rumah juga berguncang hebat sehingga menimbulkan kerusakan,” jelasnya. (asp/nay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanggul Sungai Comal Ambles


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler