Jurus Kaesang, Serius atau Prank?

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 13 Juni 2023 – 22:27 WIB
Baliho Kaesang di Kota Depok. Foto: JPNN.com

jpnn.com - Tinggal selangkah lagi, Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Joko Widodo akan resmi masuk ke kancah politik. Kaesang mengumumkan siap mengikuti kompetisi politik memperebutkan kursi wali kota Depok. Dalam pernyataannya Kaesang mengatakan siap menjadi ‘’Depok Pertama’’.

Meski tidak secara langsung menyebut siap menjadi wali kota, tetapi pernyataan terbuka Kaesang itu sudah mengisyaratkan keinginannya untuk merebut kursi wali kota Depok pada pemilihan wali kota 2024 mendatang. Setidaknya begitulah tafsir beberapa partai politik.

BACA JUGA: Survei Pesanan

Wajah Kaesang sudah menampang di billboard di beberapa titik kota Depok. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi partai pertama yang menyatakan dukungannya kepada Kaesang. Menyusul kemudian Partai Gerindra dan PDIP.

Dengan masuknya Kaesang ke politik lengkap sudah transformasi keluarga Jokowi ke dunia politik. Anak mbarep Gibran dan sang menantu Bobby Nasution masing-masing sudah mendapat jatah tanah pardikan sebagai wali kota Solo dan wali kota Medan. Kaesang akan melengkapi trio anak mantu Jokowi menjadi ‘’the three musketeers’’ yang berkiprah dalam jagat politik Indonesia.

BACA JUGA: Lord & Luhut

Dengan munculnya three musketeers ini dinasti politik Jokowi sudah lengkap. Ketika Jokowi nanti lengser pada 2024 dinasti Jokowi sudah mendapatkan jatah tanah pardikan masing-masing. Keberlanjutan wangsa politik Jokowi terjamin, dan keamanan politik keluarga juga terjaga.

Di antara the three musketeers klan Jokowi, Kaesanglah yang paling high profile. Ia menjadi bintang medsos dan menjadi pengusaha muda yang terbang tinggi dengan banyak memiliki start up dari berbagai jenis usaha. Salah satunya kuliner pisang yang diberi nama Sang Pisang yang sudah punya puluhan cabang di beberapa kota. Total ada 12 start up milik Kaesang yang kebanyakan bergerak di bidang kuliner.

BACA JUGA: Golden Buzzer untuk Putri Ariani & Wrong Speech Ala Jokowi

Sebagai anggota the first family tidak susah bagi Kaesang untuk mendapatkan suntikan modal. Banyak venture capital yang berebut memberi dana kepada Kaesang. Koneksi bisnis dan politik dengan the first family tentu menjadi daya tarik yang menggiurkan bagi banyak pengusaha.

Ada suntikan dana yang profesional tapi pasti ada suntikan yang sifatnya politis. Karena itu duet Gibran-Kaesang pernah dilaporkan ke KPK oleh aktivis politik Ubaidillah Badrun, karena diduga mendapat aliran dana yang berbau cuci uang atau money laundering. Setelah sempat heboh, kasus cuci uang ini sekarang sudah bersih tanpa jejak lagi.

Kaesang sangat populer di dunia maya. Ia piawai memainkan isu-isu populer di kanal pribadinya. Cuitannya selalu diikuti dengan antusias oleh 3,1 juta pengikutnya di Twitter. Berbagai macam tingkah polahnya diolah menjadi bahan unggahan yang sering menjadi viral dan trending topic.

Popularitas Kaesang di dunia medsos menjadi modal yang sangat penting. Ketika semua orang berlomba-lomba dengan berbagai cara memanfaatkan media digital untuk menjadi sarana promosi diri, Kaesang melenggang berselancar dengan nyaman. Tanpa susah-susah melakukan pansos, panjat sosial, Kaesang sudah memanjat sangat tinggi.

Kaesang pun menasbihkan diri sebagai ikon bisnis anak milenial. Ia cukup aktif melakukan trading saham dan mengampanyekan kepada anak muda agar melakukan investasi di pasar ekuitas. Sosok Kaesang menjadi salah satu dari sekian banyak influencer saham yang mampu menarik banyak investor baru untuk masuk ke pasar saham.

Selain investasi di perusahaan yang berkaitan dengan kuliner, gurita bisnis Kaesang kemudian merambah ke bisnis sepakbola dengan membeli saham mayoritas Persis Solo. Di tangan Kaesang, Persis Solo yang semula hanya klub medioker langsung menjadi klub elite yang moncer. Hanya setahun memegang Persis, klub itu langsung promosi dari Liga 2 ke Liga 1.

Kehidupan pribadi Kaesang pun menjadi berita yang populer. Ia putus cinta dengan pacarnya di Singapura, lalu memacari karyawatinya, lalu memutusnya, dan kemudian menikahi Erina Gudono.

Pernikahan Kaesang dengan Erina pun menjadi show yang spektakuler. Presiden Jokowi kembali memercayai Erick Thohir untuk mengurus Kaesang. Kali ini Erick menjadi ketua panitia perkawinan Kaesang. Dan–seperti ketika menjadi ketua panitia Asian Games 2018–Erick menyulap pesta pernikahan itu menjadi show extravaganza yang spektakuler.

Modal sosial dan popularitas Kaesang sudah melimpah ruah. Kaesang pun memutuskan untuk masuk ke petualangan baru, dan memilih politik sebagai lahannya. Dengan modal popularitas yang tinggi dan beking politik dan modal yang berlimpah Kaesang sudah hampir pasti melenggang menang di perhelatan politik 2024.

Pertanyaannya sekarang mengapa Kaesang memilih Depok? Kalau mau aman tentunya Kaesang lebih memilih untuk terjun di kancah pemilihan walikota Solo yang sudah menjadi habitatnya sejak kecil. Solo juga sudah dikuasai dan diamankan oleh sang kakak Gibran Rakabuming.

Skenario politik yang sempat muncul adalah Gibran diproyeksikan naik kelas menjadi calon gubernur Jawa Tengah atau DKI. Bahkan, ada rumor bahwa Gibran sedang diproyeksikan untuk menjadi salah satu kandidat wakil presiden. Gugatan PSI ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengubah ambang batas usia calon presiden-wakil presiden, disebut-sebut bagian dari skenario itu.

Menerjunkan Kaesang ke Depok adalah ‘’risky business’’, bisnis yang berisiko. Tantangannya terlalu berat, karena Depok adalah kandang macan yang sudah dikuasai PKS (Partai Keadilan Sejahtera) selama 20 tahun terakhir.

Memang Kaesang terlihat lebih berani berpetualang dibanding kakak-kakaknya. Kaesang terlihat lebih bertipe ‘’risk taker’’ ketimbang saudara-saudaranya. Tetapi, menerjunkan Kaesang ke kandang macan Depok sangat berisiko dan tidak ‘’worth it’’.

Jokowi tidak akan gegabah menerjunkan anak kesayangannya ke kandang macan tanpa persiapan dan perhitungan yang matang. Karena itu deklarasi Kaesang untuk maju menjadi ‘’Depok Pertama’’ bisa jadi hanya sekadar gimmick marketing, atau ‘’political prank’’ untuk sekadar membuat kejutan pemasaran.

Bersiaplah kena prank, atau siap-siaplah menghadapi kejutan politik dari Kaesang.(*)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cawe-Cawe Ala Jokowi dan Potensi Pemakzulan


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler