Kabar Terbaru Kasus Anak Petinggi Polri yang Pukul Calon Taruna Akpol

Sabtu, 19 November 2022 – 05:21 WIB
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat ditemui di kantornya, Senin (24/10). Foto: Romaida/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anak petinggi Polri berinisial ERB kepada calon taruna Akpol, MFB (16) masih ditangani Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel).

Kasi Humas Polres Metro Jaksel AKP Nurma Dewi mengatakan penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lingkungan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

BACA JUGA: Risiko untuk Kapolri Jika Anak Perwira Polri Penganiaya Calon Taruna Akpol Tak Diproses

"Kami lakukan cek TKP, sudah dilakukan, apa saja yang bisa menjadi barang bukti, kemudian kami mencari saksi-saksi lagi," ujar dia dikutip dari Antara, Jumat (18/11).

Dia menyebut sejauh ini sudah ada lima orang saksi yang dimintai keterangan oleh penyidik.

BACA JUGA: Berbuat Tercela Dan Bikin Malu Polri, Briptu D Dijatuhi Hukuman Berat

Kelima saksi itu, yakni ibunda korban, korban, pelatih, asisten pelatih serta kakak korban yang juga mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di PTIK.

Menurut dia, olah TKP merupakan kewenangan penyidik untuk mendalami peristiwa yang terjadi.

BACA JUGA: Anak Perwira Tinggi Polri Diduga Melakukan Pemukulan di PTIK, Polres Metro Jaksel Olah TKP

Sementara untuk terlapor, Nurma mengatakan pihak kepolisian menjadwalkan pemanggilan guna dimintai keterangan pada pekan depan.

Nurma menjelaskan mengingat usia korban dan terlapor yang masih di bawah umur, maka undang-undang yang diterapkan adalah UU Perlindungan Anak.

"UU Nomor 76 kemudian juncto 80, Nomor 35 Tahun 2014, dengan ancaman tiga tahun enam bulan" kata Nurma.

Peristiwa penganiayaan terjadi pada Sabtu (12/11) ketika pelaku dan korban sedang mengikuti bimbel di PTIK.

Setelah bimbel, korban pulang dalam keadaan babak belur sehingga ibu korban, Yusna membuat laporan polisi terkait dugaan tindakan kekerasan.

Ibu korban mengatakan penganiayaan tersebut terjadi karena masalah sepele, yaitu anaknya dituduh menyembunyikan topi pelaku.

Selain itu, ibu korban juga menyayangkan pelatih yang tidak melakukan pencegahan atas pemukulan yang terjadi terhadap anaknya.

"Yang paling bikin saya miris pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan lihat sendiri kalau anak saya dipukul sama anak itu" kata Yusna. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei Lemkapi: Larangan Tilang Manual Membuat Polri Makin Dipercaya Masyarakat


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler