jpnn.com, BATAM - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Singapura, Micheal Goutama mengungkapkan potensi investasi di Batam akan terus berkembang bila pemerintah daerah dan pusat mau melakukan reformasi kebijakan.
"Secara geografis, Batam strategis. Dan secara infrastruktur punya fasilitas yang menarik. Apalagi jika ditunjang dengan sejumlah reformasi kebijakan dari pemerintah pusat," katanya dalam acara dialog bisnis antara Singapore Business Federation (SBF) bersama Kadin Indonesia Komite Singapura di Singapura, Selasa (30/5).
BACA JUGA: Ckckck, Dua Terduga Begal Ngacir Terbirit-birit Saat Lihat Calon Korbannya Polisi
Saat ini, Micheal menanggapi positif sejumlah perubahan yang telah dilakukan BP Batam seperti pembenahan perizinan, fasilitas host to host dan lainnya.
"Bila keduanya, Batam dan Singapura dapat terus bekerjasama dengan erat dalam dunia bisnis, berbagai kepentingan politik beberapa pihak dapat dihilangkan," jelasnya seperti dikutip dari Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: BKPM Ogah Revisi Target Investasi
Dengan demikian, Batam dapat kembali kepada tujuan dasarnya yakni sebagai jendela investasi di Indonesia.
Di tempat yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya mengatakan hubungan antara Indonesia dan Singapura sudah berlangsung 50 tahun.
BACA JUGA: Hujan, Perumahan Kodim Mirip Danau dan Tempat Pemancingan
"Khususnya dengan Batam dapat terus ditingkatkan terutama melalui Forum Joint Working Group Singapura - Batam Bintan, Karimun (BBK), mengingat Singapura merupakan sumber investasi asing tertinggi di Batam untuk saat ini," katanya.
Dari sudut pandang Ngurah, Batam masih menjadi primadona bagi investor Singapura. Batam memiliki keunggulan sendiri dan Singapura juga punya keunggulan sendiri, sehingga jika bisa dikolaborasikan akan menghasilkan sesuatu yang sangat bagus.
"Saat ini Batam masih menjadi primadona bagi ekologi investasi investasi di Asia," tambahnya.
Dari Batam, Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro memaparkan BP Bataam telah melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan minat investor berbisnis di Batam.
"Kami sangat optimis dengan sejumlah terobosan yang dilakukan BP Batam termasuk perbaikan sistem dari manual menjadi online di seluruh lauyanan yang dimanfaatkan investor," katanya.
Contoh perbaikan tersebut adalah penerapan layanan i23J dan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK), Host to Host sistem perizinan online pelabuhan dan aplikasi Geographical Information System (GIS) untuk manajemen lahan dengan menggunakan drone.
Singapura kata Hatanto mendominasi investasi di Batam pada tahun 2016 sebesar 471,37 miliar dolar Amerika dengan industri manufaktur berorientasi ekspor.
"Singapura memiliki posisi yang penting karena paling banyak melakukan investasi di Batam dalam lima tahun terakhir," jelasnya.(leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga dan DPRD Kompak Dukung Ojek Online Beroperasi di Batam
Redaktur & Reporter : Budi