KAHMI: Bangkitkan Kemanusiaan dalam Aspek Sosial Ekonomi

Minggu, 20 Mei 2018 – 23:53 WIB
Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menggelar acara buka puasa bersama anak yatim dan pelantikan kepengurusan majelis KAHMI di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (20/5). Foto: Fathan Sinaga

jpnn.com, JAKARTA - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mendorong kebangkitan kemanusiaan dalam aspek bisnis dan ekonomi. KAHMI melihat, ketimpangan kehidupan manusia di dunia, khususnya di Indonesia harus segera diselesaikan.

Presidium Majelis Nasional KAHMI Kamrusammad menegaskan, sikap pihaknya terhadap berbagai ketimpangan sektor kehidupan manusia sangat jelas. Seperti konflik Timur Tengah telah melahirkan kesengsaraan berkepanjangan rakyat.

BACA JUGA: Polri Bisa Kehilangan Kepercayaan Gara-gara Barbuk Alquran

Bahkan adanya kelaparan di benua Afrika yang telah mendistorsi kelayakan kehidupan manusia.

Begitu juga dengan konflik Rohingya melahirkan krisis kemanusiaan dan untuk di dalam negeri adanya berbagai bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam kurun empat tahun terakhir ini membuat rakyat mengungsi sehingga tidak mendapatkan kehidupan normal.

BACA JUGA: KAHMI Minta Kemenag Tak Jadi Instansi Pemecah Belah

"Hal ini yang membuat kami akhirnya tidak bisa tinggal diam, sehingga harus mengambil sikap yang jelas dan tegas," kata Kamrussamad dalam acara buka puasa bersama anak yatim dan pelantikan kepengurusan majelis KAHMI di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (20/5).

Arah kebijakan KAHMI, menurutnya, melahirkan terobosan program inspiratif berupa KAHMIPreneur yang fokus pada penciptaan wirausaha muda. Kemudian, KAHMI Care yang fokus pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak gizi buruk.

BACA JUGA: Dorong Pengusaha Baru, KAHMI Teken MoU dengan OK OCE

Lalu ada juga KAHMI LAZIS yang bertugas menghimpun potensi alumni HMI untuk mengatasi kesenjangan sosial. Selain itu, KAHMI Institute untuk mempercepat pemerataan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.

Kemudian, KAHMI LBH merupakan pelayanan, perlindungan dan penegakan keadilan serta advokasi bagi masyarakat tertindas hak-hak hukumnya.

"Jadi KAHMI untuk kemanusiaan adalah reorientasi arah kebijakan organisasi dari elitis aristoktrat menjadi public service for humanity," kata Kamrussamad.

Dia menegaskan apa yang dilakukan oleh KAHMI adalah membentuk social enterpreneur. Tujuan social entrepreneurship adalah membuat perubahan sosial.

Menurutnya, social entrepreneurship bukan melakukan kapitalisasi atas modal sosial untuk perubahan pendapatan ekonomi, melainkan memanfaatkan teknik bisnis untuk mencari solusi atas masalah sosial. "Jadi arahnya meningkatkan ekonomi masyarakat," kata dia.

Dia menjelaskan, menjadi social entrepreneur bukanlah hal yang mudah. Sebab, tujuan dari unit usaha ini adalah untuk kepentingan masyarakat.

"Artinya, dia telah selesai atau sudah dapat mengatasi permasalahan pribadinya sendiri, sehingga dapat menambah beban amanah untuk membantu masyarakat," kata dia.

Lebih lanjut kata Kamrussamad, pqda dasarnya entrepreneur hanya menciptakan kapitalisme baru tanpa tujuan sosial. Bahkan, manusia kata dia, hanya menjadi pekerja dan sulit menjadi aktor dalam peningkatan ekonomi negara.

"Memang harus ada keberanian untuk mulai membentuk perubahan sehingga setiap individu harus diupayakan untuk dapat menjadi bermanfaat dan membuat perubahan lebih baik di lingkungannya, tidak lagi hanya mementingkan dirinya sendiri," kata dia.

Kamrussamad memerinci, pada September 2017, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,58 juta orang (10,12 persen), berkurang sebesar 1,19 juta orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2017 yang sebesar 27,77 juta orang (10,64 persen). Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebesar 7,72 persen turun menjadi 7,26 persen pada September 2017.

Sementara persentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada Maret 2017 sebesar 13,93 persen turun menjadi 13,47 persen pada September 2017. Selama periode Maret 2017 sampai September 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 401,28 ribu orang, sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 786,95 ribu orang.

"Walaupun mengalami penurunan, hal ini belum bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkas dia. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KAHMI Harus Mendorong Kalangan Muda untuk Berwiraswasta


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
KAHMI  

Terpopuler