Kain Ulap Doyo Segera Dipatenkan

Rabu, 19 Mei 2010 – 15:04 WIB
JAKARTA - Kain khas Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), ulap doyo, ikut meramaikan ajang peragaan busana Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF)Selepas dipamerkan, kain yang 100 persen buatan tangan ini, disebutkan akan dipatenkan.

Dalam pameran, kain yang terbuat dari serat daun doyo dan banyak tumbuh di Tanjung Isuy ini, dimodifikasi lebih modern dan disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari gaun, rok, celana, topi, bahkan jaket

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Batasi Frekuensi Terbang Air Asia

Perubahan bentuk ulap doyo itu, dihadirkan lewat 10 rancangan Ian Adrian yang ikut meramaikan ajang yang berlangsung di Mall Kelapa Gading III, selama tanggal 12-23 Mei 2010 tersebut.

Ian sendiri mengatakan, tak mudah menampilkan ulap doyo yang bersifat kaku dan menonjolkan warna oranye, marun, pink tua (fuchsia) dan merah ini
"Setelah observasi tiga bulan di Tenggarong, akhirnya saya putuskan untuk digabung dengan bahan sifon, satin dan organdi, agar lebih chic dan sesuai gaya fashion yang modern," kata Ian, yang menghadirkan rancangannya dengan tema "Tales from Kutai".

Agar lebih chic lagi, Ian mengaku menggandeng desainer asesoris lokal, Vie Silvi, guna melengkapi sajiannya

BACA JUGA: Akhirnya BHD Meminta Maaf

Silvi pun menyumbangkan asesoris batu koleksinya, sehingga ulap doyo tampil anggun, meski tanpa meninggalkan kesan khasnya.

Selama ini, ulap doyo dikenal hanya berupa selendang, kopiah, dompet dan hiasan dinding
Makanya, dengan didukung Ketua Kadin Kutai Kartanegara, Endri Erawan, Ian kemudian mencari cara agar ulap doyo lebih dikenal luas dan tak diambilalih oleh negara lain.

"Maklum, kan Kaltim dekat dengan Malaysia

BACA JUGA: BHD Bantah ada Rekayasa Baca Opsi A

Kita khawatir setelah dimodifikasi, ulap doyo diklaim jugaMakanya setelah ini akan kita patenkan juga," timpal Silvi.

Sementara alasan penting lain terhadap hadirnya ulap doyo di JFFF, tambah Silvi, yakni diharapkan bisa merangsang UKM daerah agar lebih kreatifSekaligus agar mereka (UKM di daerah) sadar, bahwa kebudayaannya jika dimodifikasi dengan benar akan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibanding biasanya(pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Salah Bacakan Opsi, Dihujam Interupsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler