Dalam pameran, kain yang terbuat dari serat daun doyo dan banyak tumbuh di Tanjung Isuy ini, dimodifikasi lebih modern dan disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari gaun, rok, celana, topi, bahkan jaket
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Batasi Frekuensi Terbang Air Asia
Perubahan bentuk ulap doyo itu, dihadirkan lewat 10 rancangan Ian Adrian yang ikut meramaikan ajang yang berlangsung di Mall Kelapa Gading III, selama tanggal 12-23 Mei 2010 tersebut.Ian sendiri mengatakan, tak mudah menampilkan ulap doyo yang bersifat kaku dan menonjolkan warna oranye, marun, pink tua (fuchsia) dan merah ini
Agar lebih chic lagi, Ian mengaku menggandeng desainer asesoris lokal, Vie Silvi, guna melengkapi sajiannya
BACA JUGA: Akhirnya BHD Meminta Maaf
Silvi pun menyumbangkan asesoris batu koleksinya, sehingga ulap doyo tampil anggun, meski tanpa meninggalkan kesan khasnya.Selama ini, ulap doyo dikenal hanya berupa selendang, kopiah, dompet dan hiasan dinding
"Maklum, kan Kaltim dekat dengan Malaysia
BACA JUGA: BHD Bantah ada Rekayasa Baca Opsi A
Kita khawatir setelah dimodifikasi, ulap doyo diklaim jugaMakanya setelah ini akan kita patenkan juga," timpal Silvi.Sementara alasan penting lain terhadap hadirnya ulap doyo di JFFF, tambah Silvi, yakni diharapkan bisa merangsang UKM daerah agar lebih kreatifSekaligus agar mereka (UKM di daerah) sadar, bahwa kebudayaannya jika dimodifikasi dengan benar akan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibanding biasanya(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Salah Bacakan Opsi, Dihujam Interupsi
Redaktur : Tim Redaksi