MEDAN -- Rombongan direksi PLN akan bertemu dan berdoa bersama masyarakat di lokasi rencana tapak Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan III, hari ini Jumat (14/5)PLN segera memulai pembangunan PLTA berkapasitas 2 x 87 Mega Watt (MW) itu, agar krisis listrik tidak melanda Sumut pada 2013.
Walau hanya mengurus izin lokasi dari Gubsu harus berliku, menghabiskan waktu, PLN akan jalan terus
BACA JUGA: PLN Kantongi Dokumen AMDAL PLTA Asahan III
Karena izin lokasi bagi PLN tidak kunjung keluar, manajemen PLN ingin langsung mendengar pendapat warga di sekitar proyekBACA JUGA: Penerimaan Pajak Sudah 29,8 Persen
"PLN bersama warga di sana (Asahan III) ingin berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Mengenai izin lokasi Asahan III, Dahlan Iskan sudah bertemu dengan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin sebanyak lima kali selama lima bulan terakhir
BACA JUGA: Azam: Industri Kapal Banyak Boroknya
Itu belum termasuk perbicaraan dan lobi-lobi lewat teleponDirut PLN pada Februari 2010 lalu bertemu dengan Gubsu ketika retreat di Istana CipanasDi sana, ada pertemuan Presiden RI, para menteri, gubernur se-Indonesia dan BUMN untuk membahas rencana pembangunan"Bahkan waktu itu beliau nyanyi dangdut dan saya kagum," kata Dahlan.Tetapi, ketika Dahlan bertanya soal izin lokasi Asahan III, jawaban Gubsu belum ada yang pastiTermasuk keinginan Pemprovsu soal andil di proyek Asahan IIIPertemuan terakhir antara Dirut PLN dengan Gubsu di Istana Tampak Siring, Bali pada April laluKetika itu ada pertemuan besar soal perencanaan pembangunan, target kerja lima tahun ke depan dan program perekonomian yang dipimpin Presiden Susilo Bambang YudhoyonoDi sela-sela pertemuan itu, Dahlan Iskan menulis memo dan menyerahkan langsung kepada Gubsu Syamsul Arifin"Isinya kurang lebih begini...Pak Gubsu, PLN sudah siap dengan skema mengikutsertakan Pemerintah Daerah Sumatera Utara untuk ikut bersama-sama menangani Asahan IIIApakah ini yang bapak maksud?" kata Dahlan menceritakan lagi isi memonya itu.
Setelah Gubsu membaca isi memo itu, Dahlan kembali menemuinya di Tampak SiringDan bertanya kepada Gubsu tentang jawaban atas memo itu"Kata beliau begini: 'Gampanglah...gampang abangdaNanti kita bicarakanBereslah itu semua'Kata-kata seperti ini sudah sering diucapkan di lain waktu," urai Dahlan
Masih di Istana Tampak Siring, Dahlan kembali menemui Gubsu ketika antre menuju toiletSaat itu, jarak dari ruang pertemuan ke toilet agak jauhKarena antre, Dahlan yang malang melintang sebagai wartawan itu, menyempatkan diri berbicara lagi dengan Gubsu Syamsul soal Asahan IIIJawaban serupa disampaikan Gubsu, yakni 'segera dibereskan' sebagaimana disampaikan sebelumnya saat pertemuan di Kantor Gubsu bersama Komisi VII DPR RI maupun ketika di Kantor PLN Pusat"Kami sudah sangat berusaha membuka komunikasi," katanya.
Saat konferensi pers kemarin, Dahlan didampingi enam direkturAntara lain, Direktur Pembangkitan Indonesia Barat, Harry Jaya Pahlawan, Direktur Pembangkitan Indonesia Timur Vikner Sinaga, Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko, Murtaki Syamsudin, Direktur Perencanaan Nasry Sebayang, GM PLN Wilayah Sumut Denni Pranoto, GM PLN Pikitring (SUAR) Bintatar Hutabarat, GM PLN Pembangkitan Ikuten Sinulingga
Wartawan pun bertanya kepada Dahlan Iskan soal kunjungannya bersama para direksi dan general manager ke Asahan IIIJudul kunjungan itu, menurut Dirut PLN, untuk mendengar aspirasi masyarakat dan syukuran bersama wargaTatap muka dengan warga di sekitar lokasi PLTA Asahan III itu diagendakan hari ini, Jumat (14/5)Atas kunjungan itu, Pemprovsu merasa kurang senang karena tidak ada koordinasi dengan Gubsu, Bupati Asahan atau Bupati Tobasa"Saya merasa tidak ada sopan santun yang saya langgar," jawab Dahlan
Mengenai syukuran hari ini, Dahlan mengatakan hanya untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah alam Danau Toba yang mengalir ke Sungai AsahanAgar, pembangunan PLTA Asahan III segera ada solusinya dan cepat terwujudJika pembangkit tenaga air ini tidak segera dibangun, Sumut akan krisis listrik mulai 2013Yakni kembali lagi pada penderitaan krisis listrik selama empat tahun terakhir.
Dua hari lalu, Gubsu melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Eddy Syofian meminta kepada pihak PT PLN agar tidak membangun konflik di tengah masyarakat sehubungan dengan kegiatan syukuran yang dikaitkan dengan pembangunan PLTA Asahan III
Hal ini ditegas Gubsu melalui Eddy Syofian MAP di Gubernuran Medan, Selasa (11/5) sore sehubungan adanya undangan dari Pimpinan PT PLN Proyek Induk dan Jaringan Sumut, Aceh dan Riau Ir Bintatar HutabaratUndangan dimaksud berupa acara Selamatan dalam rangka Dimulainya Pelaksanaan Pembangunan Asahan III pada hari Jumat, 14 Mei 2010 di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan.
"Karena kegiatan ini tidak diketahui oleh pemerintah daerah, kami minta pihak PT PLN harus arif mengantisipasi jangan sampai terjadi konflik di tengah masyarakat bahkan bisa berkepanjangan akibat tidak diketahuinya kegiatan ini oleh pemerintah setempatKondisi ini justru akan menciptakan instabilitasPadahal Sumut saat ini masih berada dalam keadaan kondusif, karena hubungan yang harmoni antara masyarakat dengan pemerintah daerahnya," lanjutnya.
Menurut Dahlan, manajemen PLN sama sekali tidak berniat 'membangun konflik'Juga tidak sedang memosisikan diri sebagai pihak yang tak mengindahkan sopan santunPLN, kata Dahlan, bisa saja bersabar setahun atau dua tahun lagiSambil menunggu izin lokasi yang sudah diberikan kepada perusahaan swasta, berakhir masa berlakunyaLalu, PLN mengajukan permohonan izin lagiBahkan, PLN juga rela proyek raksasa yang ditaksir berbiaya 330 juta dolar AS ini dibatalkan"Tidak apa-apa bagi kami (PLN)Demi sopan santun, demi menjaga perasaan, demi menjaga apa lagiNggak apa-apa tak jadi (dibangun)Asalkan seluruh masyarakat Sumatera Utara juga bisa menerima kenyataan pada tahun 2013-2014 nanti, krisis listrik lagiSilahkan," katanya bernada jengkel.
Pada beberapa kesempatan, Gubsu sangat berkeinginan agar listrik sebesar 2x87 Mega Watt (MW) dari PLTA Asahan III dipergunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat Sumatera UtaraMenanggapi hal ini, Dahlan mengatakan sangat sependapat bahwa listrik dari PLTA Asahan III dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.
Ia memberi ilustrasi, listrik itu tidak mungkin dialirkan ke Pulau Jawa, atau dijual ke Malaysia apalagi ke RRT (Republik Rakyat Tiongkok)"Listrik itu memang untuk memenuhi kebutuhan warga Sumatera UtaraJadi, pernyataan Gubsu bahwa listrik ini untuk kemaslahatan rakyat Sumut adalah pernyataan sangat bagusJika saya pun Gubsu pasti akan berpikir dan berbuat seperti itu," katanya.
Dahlan mengatakan, PLN ingin menangani proyek Asahan III agar benar-benar masyarakat Sumut yang menikmati manfaat listriknyaJika Asahan III miliknya PLN plus masyarakat Sumut atas nama Pemprovsu, maka sangat sulit jatuh atau dijual ke pihak asingUntuk melepas aset negara, kata Dahlan, misalnya rumah dinas yang tidak terurus atau mobil dinas yang tidak dioperasikan saja, tidak mudahApalagi Asahan III, nantinya menjadi aset negara"Tapi kalau Asahan III jadi milik swasta, kapan pun bisa dijual kepada siapa punTanpa izin siapa pun," tegasnya.
Pada konferensi pers itu, wartawan dari Jakarta maupun Medan, bertanya soal kesiapan PLN membangun PLTA Asahan III dan serta pendanaannyaDahlan memaparkan, saat ini PLN sudah merampungkan desain teknis, studi kelayakan dan pembiayaan"Semuanya sudah kami siapkanJika dibangun hari ini, 36 bulan selesaiSerta pas mengantisipasi krisis listrik tahun 2013," tegasnya.
Ia mengatakan, pada bulan Juni 2010 ini akan memulai membuka tender PLTA Asahan IIIAgar proses tender menentukan harga keekonomian yang mungkin masih dapat menghemat dari taksiran biaya"Pemilik Asahan I juga boleh ikut tender," katanya.
PLN juga berupaya menjawab keinginan masyarakat dalam proyek Asahan IIIYakni, kata Dahlan, keinginan agar krisis listrik tidak terulang lagi, keinginan agar PLTA Asahan III jadi aset negara, keinginan supaya Asahan III milik PLN dan warga Sumut, keinginan agar tidak jatuh ke pihak asing"Tidak ada keinginan saya, agar Dahlan dapat komisi, agar Dahlan dapat proyekTapi, keinginan supaya saya jalan-jalan ke Medan, ya ada lah," kata Dahlan yang baru dua kali ke Medan setelah menjabat Dirut PLN.
Bagaimana soal penyertaan saham yang diminta Gubernur Sumatera Utara, berapa persen sahamnya? Menjawab pertanyaan wartawan itu, Dahlan dengan singkat menjawab, "Tergantung perundingan nanti." (jab)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Sorot Penumpukan Kapal di Galangan IKI
Redaktur : Tim Redaksi