PONTIANAK - Meski setiap tahunnya tenaga medis menjadi prioritas dalam penerimaan CPNS, tetap saja sejumlah daerah mengalami kekuranganProvinsi Kalimantan Barat misalnya, masih mengalami kekurangan bidan 500 sampai 600 orang
BACA JUGA: Jembatan Putus, 15 Desa Terisolasi
Lantaran kekurangannya masih cukup besar, Kementrian Kesehatan mempersilakan Pemprov Kalbar menentukan sendiri berapa tenaga bidan yang harus direkrutKepala Dinas Kesehatan Kalbar, Andy Jap menjelaskan, pihaknya menargetkan bisa memenuhi ketentuan satu desa minimal satu bidan
BACA JUGA: Jual Ginjal Demi Sekolah Anak
“Jika mengacu pada satu desa memiliki satu bidan, kita kekurangan bidan 500 sampai 600 orangBACA JUGA: Dua Kapal Nelayan Sibolga Ditangkap
Hanya saja dijelaskan, peluang yang diberikan ini bukan sebagai pegawai negeri, melainkan pegawai tidak tetapAndy berharap seluruh bidan jangan memiliki persepsi bahwa untuk mengabdi harus menjadi pegawai negeriDalam memberikan pelayanan kepada masyarakat juga bisa dengan menjadi bidan pegawai tidak tetap“Dalam setahun ada tiga kali pembukaan formasi untuk bidan PTT,” kata Andy.
Kendala penambahan tenaga bidan ini juga disebabkan Kemenkes RI tidak bisa merekrut sendiri tenaga bidannyaJika ada bidan yang berminat menjadi pegawai tidak tetap, bisa mendaftar, kemudian daerah akan mengusulkannya kepada Kemenkes. “Jadi Kemenkes menyiapkan kuotanyaDaerah silakan mencari tenaga bidannya, kemudian diusulkan kepada pusat untuk diangkat menjadi PTT,” kata Andy.
Dijelaskan, pada 2011 Dinkes Kalbar memiliki program pembinaan kepada para bidanPelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan bidan sehingga dapat menangani kasus-kasus emergensi yang berkaitan dengan kelahiranPembinaan ini, lanjutnya, juga sebagai upaya menekan angka kelahiran ibu dan anak.
Sementara, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kalbar, Siti Fathonah mengatakan terdapat hampir 2.000 bidan di KalbarTetapi dari jumlah tersebut, hanya 145 orang yang telah mendapatkan pelatihan pemasangan alat kontrasepsi IUDMereka yang sudah mendapat pelatihan ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota
Menurut Siti, pelatihan bidan dalam pemasangan alat kontrasepsi ini diperlukan karena juga berkaitan dengan upaya untuk menekan angka kematian ibu dan anak.Pada tahun ini, dengan anggaran yang ada, BKKBN kembali akan melatih 850 bidan untuk pemasangan IUD dan implantDisebutkan, tahun ini pihaknya tidak hanya melatih bidan, namun juga 150 dokter agar bisa melakukan pemasangan IUD dan implant(uni/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Boven Digoel Tak Mau Terburu Dilantik
Redaktur : Tim Redaksi