”Saya lagi siapkan rekomendasinya
BACA JUGA: Pengguna Broadband Lampaui Jumlah Penduduk RI
Ada yang sudah mohon, sekarang sedang prosesBACA JUGA: Pendapatan MMS Naik Tipis
Saya keluarkan rekomendasi, yang keluarkan izin Pertamina pusat dan Menteri Pertambangan,” ujar Cornelis di Pontianak, Rabu (12/5).Menurut Cornelis, dengan masuknya minyak dari Malaysia sesuai dengan Sosek Malindo, Pertamina memiliki saingan
BACA JUGA: Bull Segera Melantai di Bursa
Jakarta saja bisa masukTentunya kita di perbatasan lebih mudah,” ungkapnya.Tidak ada alasan khusus yang menjadi latar belakang masuknya minyak dari MalaysiaIa berharap dengan masuknya minyak dari Malaysia bisa mengatasi kelangkaan bahan bakar yang kerap terjadi di Kalbar”Terutama bagi mereka yang menggunakan alat-alat berat di perbatasan Sambas, Sanggau, Sintang, Sambas, dan Putussibau,” ujarnya
Berkaitan dengan pencabutan subsidi, Cornelis menyatakan hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusatHanya saja untuk kendaraan umum harusnya ada pengecualian”Saya juga menggunakan bahan bakar nonsubsidiSemuanya (kepala daerah) juga sudah diimbau,” katanya.
Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pedagang Perbatasan Indonesia Kalbar, HR Thalib HS mengatakan rekomendasi yang diberikan Gubernur untuk perizinan impor bahan bakar bukan melihat untung dan rugi
”Intinya Gubernur melihat bukan masalah untung dan rugi, tetapi melihat kepentingan pelaku usaha dan masyarakatKami selaku pelaku usaha, jika memungkinkan mengapa tidak?” kata Thalib.
Menurut Thalib, masuknya bahan bakar impor bukan berarti tidak menghargai produk lokalJika barang banyak tersedia di Kalbar, tidak perlu dilakukan imporSeperti gula, jika banyak di Kalbar, masyarakat tidak membelinya dari MalaysiaTetapi kenyataannya masyarakat membeli gula dari Malaysia karena tersedia dan harganya murah.
Selama ini, masyarakat perbatasan banyak membeli barang dari Tebedu”Daripada sembunyi-sembunyi, mengapa tidak ambil pajaknyaJika Gubernur menyatakan setuju impor, berarti sudah melihat kepentingan masyarakat dan pelaku usaha,” katanya
Desakan impor BBM dari Malaysia muncul saat suplai BBM Pertamina mengalami gangguanPengusaha Kalbar Setiawan Lim, mengatakan, Gubernur harus mengambil satu kebijakan untuk mengatasi permasalahan BBM yang terjadi di daerah ini
Menurut dia, Kalbar sudah perlu mengimpor BBM dari Malaysia“Artinya, difasilitasilah kalau ada investasi untuk buka SPBU, misalnya Shell seperti yang sudah ada di Jakarta,” kata Lim.
Begitu juga Kamar Dagang dan Industri Kalbar ketika ketiadaan stok bahan bakar pada Maret 2011Ketua Kadin Kalbar Santyoso Tio serius mengupayakan untuk mengimpor BBM dari MalaysiaTio mengungkapkan, bahwa sekarang ini sudah bebas untuk memasok minyak dari Malaysia, seperti yang sudah dilakukan oleh Jakarta
“Pertamina tidak memonopoli lagiPemikiran kami, kalau kita untuk mengurangi beban kebutuhan, andaikata kalau kita bisa masukkan BBM dari Entikong, setidaknya untuk wilayah Kabupaten Landak, Sintang, Melawi, Sanggau bisa menutup kekurangan kelangkaan itu,” kata Tio(uni/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perbanas Minta Kalangan Perbankan Introspeksi
Redaktur : Tim Redaksi