Kali Bekasi Kembali Dicemari Limbah

Selasa, 04 September 2018 – 18:08 WIB
Kali Bekasi setelah tercemar dan dipenuhi busa. Foto PojokBekasi

jpnn.com, BEKASI - Kali Bekasi kembali dicemari limbah industri. Limbah yang mencemari Kali Bekasi terjadi sejak Minggu, (2/9) hingga Senin, (3/9) kemarin.

Warna air sampai bewarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap, serta berbuih atau berbusa tebal.

BACA JUGA: Pencemaran Kali Bekasi Sudah Masuk Kategori Berat

Bahkan, pencemaran limbah itu sampai-sampai ke Curug Parigi, salah satu destinasi wisata air Pemerintah Kota Bekasi.

“Masyarakat sangat dirugikan dengan pencemaran limbah yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar Sungai Cileungsi dan Cikeas,” kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman, Selasa (4/9).

BACA JUGA: Limbah Pabrik Makanan Kotori Sungai di Surabaya

Puarman mengatakan, pencemaran itu diketahui saat dia melakukan pemantauan ke hilir Kali Bekasi.

Pemantauan itu bahkan dilakukan hingga ke pos pantau di Jembatan Wika Desa Telajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

BACA JUGA: Diserbu Warga, Pabrik Cokelat Penyebar Bau Tak Sedap Tutup

“Di tempat itu aliran air masih bersih dan jernih,” ujarnya.

Kemudian, Puarman mulai melakukan pengecekan dua kilometer dari pos pantau tersebut, tepatnya di Jembatan Cikuda Desa Wamaherang, Kabupaten Bogor.

Di sana warna air terlihat sudah berubah menjadi hitam pekat.

“Air di aliran tersebut sudah kental menyengat sehingga mengganggu masyarakat dan merusak ekosistem,” imbuhnya.

Di sana, juga ditemukan adanya saluran pipa pembuang limbah industri yang ditanam oleh perusahaan ke aliran Kali Bekasi.

Pipa itu terlihat karena Sungai Cileungsi saat ini sedang mengering.

“Kami temukan pipa pembuang limbah itu pada 27 Agusutus 2018 dan itu baru diketahui karena sungai sedang menyusut. Kalau sedang pasang, pipa itu berada di dalan sungai dan tidak ketahuan,” jelas dia.

Atas adanya pencemaran di hilir, kata Puarman, Curug Parigi yang berada di Kecamatan Bantargebang ikut tercemar.

Sebab, curug tersebut merupakan aliran masuk air dari dua sungai yakni Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas. Setelah itu aliran tersebut baru memasuki wilayah Kota Bekasi.

“Karena hilirnya sudah tercemar sudah pasti di hulu ikut tercemar. Kota Bekasi merupakan wilayah aliran air menuju ke hulu,” ujarnya.

Menurut dia, warga di Villa Nusa Indah Kabupaten Bogor sudah merasakan dampak pencemaran itu.

Begitu juga warga yang tinggal di sekitar area Curug Parigi, Kecamatan Bantargebang yang terkena uap air terjun di sungai tersebut.

“Kami sudah laporkan masalah ini ke Pemerintah Kota Bekasi maupun Pemerintah Kabupaten Bogor supaya kasus pencemaran ini segera ditindaklanjuti,” tandasnya.(kub/pojokbekasi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Geger Lihat Sungai Penuh Busa Putih


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler