Kamal, begitu sapaan akrabnya, malah mengaku rela dipenjara hingga akhirnya Boediono dipenjara
BACA JUGA: Belum Ada Kepala Daerah Kembalikan Fee BPD
"Saya tidak kapokBACA JUGA: Pro-Kontra Pengembalian Surat Presiden di Dewan
Saya siap dipenjara dan siap dihukum matiKejadian yang dialaminya, ungkap Kamal pula, tidak akan menghentikan "misinya" untuk mengawal proses hukum, agar Boediono ditangkap
BACA JUGA: Presiden Dinilai Bertanggung Jawab atas Suratnya
Menurutnya, bukti-bukti keterlibatan Boediono selaku Gubernur BI dari hasil audit investigasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada skandal Century dengan pengucuran bailout senilai Rp 6,7 triliun, sudah cukup untuk menjeratnya.Aksinya yang membuat gaduh dalam rapat Pansus Century DPR, diakui Kamal sebagai sikap spontan, saat mendengar Boediono mengatakan menangis jika mendengar lagu Indonesia RayaDia juga mengaku kesal dengan pertanyaan-pertanyaan anggota Pansus yang menurutnya bertele-tele.
"Bagi saya, Boediono bukan seorang yang berjiwa nasionalis tinggiBoediono adalah antek-anteknya asing yang merugikan uang rakyat, yang merampok uang rakyatYang maling uang rakyat itu harus ditangkap dan dipenjarakanMakanya saya berteriak 'maling'," ucapnya.
Namun, Kamal membantah bila dirinya disebutkan merobek poster BoedionoDikatakannya, poster itu robek setelah salah seorang Pasukan Pengaman Presiden (Paspamres) menariknya dari tangannyaDia juga menyesalkan tindakan Paspampres yang menyeretnya hingga jatuh dari tangga, serta kepala, badan dan kakinya diinjak-injak(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perceraian Politik Juga Melonjak
Redaktur : Tim Redaksi