Kamar Tidur Presiden di Istana, Beda Bantal tapi Pernah Satu Tempat Tidur

Selasa, 10 November 2015 – 09:22 WIB
Istana Merdeka, tampak dari belakang. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com

jpnn.com - KAMAR presiden pertama RI, Soekarno di Istana Merdeka, tak tersentuh sejak ditinggalkan. Banyak kabar menyebut, tiga presiden pernah tidur di kamarnya, yaitu Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo alias Jokowi. Namun ternyata kabar itu tidak benar adanya.

Natalia Fatimah Laurens - Jakarta

BACA JUGA: Cara Rocker Erix Soekamti "Bersedekah" Dirikan DOES University

Kamar presiden yang dijuluki The Founding Father itu kini telah berganti fungsi. Jadi memang bisa dipastikan, tak ada lagi presiden yang menggunakannya.

"Saat ini, kamar Bung Karno dipakai untuk menyimpan bendera Merah Putih Pusaka, bukan untuk kamar tidur lagi," ujar Kepala Biro Pengelolaan Istana, Wahyuni Saptatinah pada JPNN, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Asoy...Cantiknya Sunset di Tebing Lombok Utara

Menurut Ade, sapaan Wahyuni, selama ini, Gus Dur, SBY dan Jokowi tidur di kamar lain. 

"Setahu saya presiden lain tidur di belakang kamar itu. Pak Gus Dur, Pak SBY, dan Pak Jokowi juga, di belakang kamar Bung Karno itu," imbuh Ade.

BACA JUGA: Kisah Para Pemain Timnas Pelajar U-13 yang Telantar di Filipina

Soal kamar tidur setiap presiden, Ade mengaku, isinya bisa saja berubah sesuai permintaan masing-masing kepala negara. Yang pasti, tidak ada yang memakai tempat tidur bekas Bung Karno. Setiap presiden, kata dia, kebanyakan mengganti dipan untuk tidur, tergantung kebutuhan. 

"Tempat tidurnya Bung Karno sudah enggak dipakai. Zaman dulu kan tempat tidurnya yang besi pakai kelambu itu. Tempat tidur itu, setiap presiden bisa ganti bisa enggak. Dari Pak Harto ke Pak Habibie tetap. Yang diganti biasanya cuma bantal dan kasurnya. Tapi ada juga yang ganti tempat tidurnya juga," papar Ade.

Meski begitu, tutur Ade, tidak semua presiden tidur di kompleks Istana. Presiden Soeharto, kata dia, tetap tinggal di kompleks Cendana, Menteng dan kemudian bekerja ke Istana. Selanjutnya, Presiden Habibie pun demikian hanya datang ke Istana untuk bekerja. Hanya Presiden Gus Dur dan SBY yang tidur di Istana. Gus Dur memilih Istana Merdeka sebagai rumahnya. Sedangkan, SBY memilih di Istana Negara. 

Istana Merdeka, tampak dari depan. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com

"Pak SBY periode awal, tinggal di Istana Merdeka, tapi karena mau direnovasi jadi pindah. Tapi setelah selesai direnovasi, Pak SBY lebih senang di Istana Negara, jadi tidak kembali Istana Merdeka. Beliau lalu kembali ke Cikeas tiap weekend, lalu pulang ke Jakarta, pada Senin," tutur Ade.

Presiden Megawati, kata dia, juga demikian. Putri Bung Karno itu lebih memilih tinggal di rumah dinasnya di Jalan Teuku Umar dibanding di Istana. 

Padahal, sejak kecil Megawati sudah menghabiskan waktunya bersama sang ayah di Istana Merdeka. Ade tidak mengetahui alasan Mega memilih tinggal di rumah dinas. Istri dari alm Taufiq Kiemas itu hanya memilih Istana Negara untuk kantornya.

Kemudian, pada era Presiden Jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat tidur di Istana Merdeka. Namun, beberapa bulan kemudian ia memilih tinggal di Istana Bogor. Jokowi bolak balik Bogor- Jakarta. Hanya, apabila ada kegiatan tertentu, ia memilih bermalam di Istana Merdeka.

"Pak Jokowi jadinya di Bogor. Kalau di Bogor pengelolanya sudah beda orang. Kalau beliau di sini, kami yang mengatur dan melayani," ujar Ade. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Moncong Senjata Sudah Mengarah, Batal Ditembak karena Bisa Berbahasa Belanda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler