Kamboja Minta Dukungan PBB

Terkait Perebutan Candi Kuno dengan Thailand

Rabu, 23 Juli 2008 – 12:41 WIB
PREAH VIHEAR – Kamboja dan Thailand mempunyai cara bertolak belakang dalam menyelesaikan perebutan candi kuno seluas 4,6 kilometer persegi di Preah Vihear, KambojaKamboja terang-terangan meminta dukungan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan negara-negara ASEAN

BACA JUGA: Obamamania Antusias Sambut Obama

Sebaliknya, Thailand justru bersikap sebaliknya
Yakni menolak intervensi asing dalam urusan tersebut.
      ’’Masalah ini menjadi ancaman yang sangat serius terhadap kemerdakaan dan wilayah kesatuan kita

BACA JUGA: Terpilih, Presiden Nepal Pertama

Karenanya, kami merasa perlu campur tangan DK PBB,’’ ujar Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong
Selain itu, Kamboja pun meminta dukungan dari negara-negara anggota ASEAN.
      Hor Namhong menyampaikan permintaan itu di depan beberapa Duta BEsar

BACA JUGA: B-52 Celaka, Empat Kru Hilang

Duta Besar dari negara anggota tetap DK PBB pun turut hadir dalam pertemuan ituDia mengatakan bahwa negaranya meminta segera diadakan pertemuan untuk mencari solusi atas masalah tersebut sesuai dengan Undang-Undang internasional
      Sebagaimana diberitakan, lebih dari 4.000 serdadu disiagakan di sekitar candi tersebutMeskipun tidak saling menyerang, pasukan kedua negara itu tetap berada di tempatKedua negara pun sepakat menghindari konflik bersenjataKhususnya setelah terjadi pertemuan bilateral di perbatasan kedua negara, yakni Aranyaprathet, yang tidak memberikan hasil apapunNamun, beberapa hari lalu, mereka sempat bersitegang dan saling mengacungkan senjata
      ’’Keadaan belum berubahKami diminta untuk tetap tenang,’’ ujar pemimpin pasukan Kamboja Brigadir Jenderal Chea Keo.
      Pemerintah Thailand belum memberikan responnya terhadap hal ituNamun, Wakil Perdana Menteri Thailand, Somchai Wongsawat  mengatakan bahwa pemerintah menantikan laporan Wakil PM Sahas Banditkul, yang menghadiri pertemuan tahunan di Singapura.
      ’’Masalah ini cukup sensitive dan mengkhawatirkanMaka, kami perlu mendengar kabar darinya (Sahas) sebelum berkomentar,’’ kata Somchai. (AFP/AP/dia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Disambut Pasukan AS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler