BACA JUGA: Depag-Imigrasi Bahas Migrasi Database Haji
Pengolala GBK menyebutkan bahwa dalam kampanye pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono di SUGBK hari ini, kemungkinan besar rumput akan diinjak massaUngkapan Nigara tersebut didasarkan pada keterangan dari tim kampanye SBY-Boediono
BACA JUGA: Kaban Ajak Umat Islam Tenang
Menurut Nigara, kampanye hari ini akan dihadiri sekitar 200 ribu orangBACA JUGA: KPK Periksa Direktur Artha Graha
Sebab, kapasitas tribun SUGBK hanya 87 ribuMendapat informasi seperti itu, pengelola GBK ternyata memberi lampu hijau bagi massa SBY-Boediono untuk turun ke lapangan"Kami telah mempersiakan diri untuk melakukan perbaikanJarak kampanye dengan pertandingan Mancheseter United (MU) juga masih mencukupi untuk melakukan perbaikanKarena itu, kami memberi ijin," dalih Nigara.
Pernyataan itu tentu kontraproduktif dengan sikap pengelola GBK sebelumnyaPada saat kampanye pemilihan umum legislatif dulu misalnyaKala itu, pengelola GBK tidak memperkenankan penyewa menggunakan lapanganKalaupun harus menggunakan lapangan, jumlah orang yang boleh menginjak rumput tidak boleh lebih dari 5000 orangSelain itu, mereka juga harus menggenakan sepatu bola
Saat Badan Narkotika Nasional (BNN) memperingati hari anti narkoba internasional di SUGBK pada 26 Juni lalu, pengelola GBK pun masih bersikap tegasDimana, rumput lapangan juga haram digunakan untuk kegiatan. Tapi, kenapa sikap mereka berubah" Hal ini jelas mengindikasi adanya pengistimewaan terhadap pasangan SBY-BoedionoApalagi, saat kampaye pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto pada 30 Juni lalu, massanya hanya berada di tribunDi sisi lain pasangan Jusuf Kalla-Wiranto yang diberi kesempatan berkampaye di SUGBK pada 2 Juli lalu, memilih untuk tidak berkampaye di stadion tersebut.
Kedua pasangan itu melakukan hal tersebut karena ingin menjaga rumput SUGBK dari kerusakanSebab, pada 20 Juli nanti akan digunakan untuk pertandingan antara Indonesia All Star dengan MU"Kami tidak mengistimewakanSemua pasangan sebenarnya kami beri ijinKami melakukan ini bukan karena adanya tekananTolong jangan dijadikan polemik dan dipolitisir sikap kami ini," ujar Nigara(fim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korupsi PLN Jatim Merembet ke Lampung
Redaktur : Tim Redaksi