JAKARTA -- Mendagri Gamawan Fauzi menduga, kerusuhan pemilukada di beberapa daerah lebih disebabkan sikap emosional kandidat yang kalahMental kandidat yang kalah itu merasa terpukul lantaran sudah mengeluarkan banyak uang
BACA JUGA: Ryaas: Pilkada Gagal Pilih Pemimpin
Kekecewaan berdampak kerusuhan lantaran kandidat yang kalah itu punya massa pendukung yang fanatik."Saya melihat ini mungkin pikirannya biaya yg besar, takut kehilangan uang
BACA JUGA: Dimyati Divonis Bebas
Kita kalau mau jadi itu (calon, red), siap kalah dan siap menang," ujar Gamawan Fauzi di kantornya, Jumat (4/6)Seperti diketahui, kisruh pimilukada terjadi di beberapa daerah, antara lain di Kota Sibolga, Kabupaten Humbang Hasundutan, Toli-toli, dan terakhir di Kabupaten Anambas, Kepri
BACA JUGA: Lagi, Parpol Minta Jatah APBN
Gamawan mengatakan, aksi para pendukung calon yang kalah, yakni hingga mau melakukan pembakaran-pembakaran, merusak fasilitas umum, dan melempari rumah, menunjukkan adanya ikatan emosional yang tinggi massa pendukung itu dengan jagoannya
"Saya harapkan mengembangkan logika-logika demokrasi yang baikSiapa pun yang terpilih harus kita hormati," ujar pria kelahiran 9 November 1957 ituDia meminta agar aparat keamanan bersikap tegas terhadap setiap pelaku aksi anarkis.
Ditanya apakah ada masalah di tingkat regulasi sehingga masih ada kisruh pemilukada, Gamawan membantahnyaDisebutkan, pelaksanaan pemilukada secara langsung sudah digelar sejak 2005bedasar pengalamannya maju sebagai calon gubernur Sumbar pada 2005 silam, Gamawan mengaku tidak ada persoalan di tingkat regulasi.
Namun dia mengakui, tidak ada aturan yang membatasi berapa biaya yang harus dikeluarkan para calon"Nah, bisa saja semua calon jor-joran biayaNah kemudian bisa kalah, atau dalam proses bisa terjadi sesuatu, khawatir uangnya hilang sekian, maka emosional itu munculItu menurut saya, titik-titik krusialnyaBiaya pilkada ini sangat mahal," terangnya.
Sebelumnya Gamawan menyebutkan, untuk calon bupati/walikota misalnya, bisa menghabiskan Rp5 hingga Rp15 miliarSedang untuk calon gubernur bisa habis hingga Rp100 miliar(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hitung Ulang, Risma Tetap Unggul
Redaktur : Tim Redaksi