Kapolda Kalteng, Brigjen Pol Damianus Jackie menegaskan, judi bukanlah bagian dari dari adat"Masih ada sebagian warga Dayak yang menganggap bahwa judi bagian dari adat
BACA JUGA: Gusti Randa Meriahkan Festival Siti Nurbaya
Padahal tidak," ujar Damianus Jackie.Kapolda mengakui masih adanya anggapan sebagian warga bahwa perjudian kerap dianggap bagian tak terpisahkan dari pesta adat
BACA JUGA: Tergiur CPNS, Ratusan Honorer TK Ditipu
"Saat ada pesta judi yang dikemas dengan pesta adat tersebut, warga pun berduyun-duyun mendatangi," ujar Damianus Jackie
Damianus meminta agar para tokoh warga dan adat ikut berperan dalam menangani masalah perjudian ini
BACA JUGA: Pelaku Pemboman Masih Misterius
"Para tokoh ini hendaknya dapat berperan aktif untuk mensosialisasikan agar masyarakat tidak berjudi," tambah Damianus.Senada itu, Pemimpin Redaksi (Pemred) Kalteng Pos (JPNN grup), Heronika Rahan SH, mengungkapkan, judi seringkali diidentikan dengan ritual suku Dayak"Judi sudah merusak imej suku DayakPerjudian yang hadir dalam upacara kematian sebenarnya hanya dilakukan oleh oknum tertentuKenyataan yang kita lihat yang mengadakan permainan judi bukan dari keluarga yang meninggal tetapi orang lain," ujar Heron.
Menurut Heron, polisi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan politik semua menyadari kalau perjudian illegal yang dilarang keras oleh hukum positif"Tapi mau bagaimana lagi, sebab bakal tak ada pesta adat kalau arena perjudian tidak dibuka," ujarnya
Dalam pertemuan forum ini, turut hadir sejumlah tokoh warga dan adatDi antaranya adalah Sabran Ahmad dari Dewan Adat Dayak (DAD), Yansen Binti dari Gerakan Pemuda Dayak Indonesia.(fad/tur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Langgar Kode Etik, Tiga Polisi Gagal Dilantik
Redaktur : Tim Redaksi