Kapolri dan Panglima TNI Pantau Kondisi Konawe Utara Pascabanjir

Sabtu, 22 Juni 2019 – 20:44 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau lokasi banjir di Konawe Utara. Foto: Humas Polri

jpnn.com, KONAWE - Bencana banjir melanda Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara sejak 2 Juni lalu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Pasalnya, bencana banjir sudah melumpuhkan aktivitas di kabupaten dan menyebabkan kerugian ratusan miliar rupiah.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun bertolak ke kabupaten tersebut untuk melakukan peninjauan secara langsung, Sabtu (22/6).

BACA JUGA: Panglima TNI Siap Kerahkan Pasukan, Gembleng Seluruh Siswa Baru

Rombongan disambut langsung Bupati Konawe Utara Ruksamin dan langsung mendapatkan paparan terkait bencana banjir yang melanda.

BACA JUGA: Kemensos Kirim Bantuan untuk Warga Korban Banjir di Sultra

BACA JUGA: Jamin Penanggulangan Penahanan Soenarko, Panglima TNI dan Luhut Dipuji

Dalam paparannya, Ruksamin mengatakan, banjir berawal dari hujan deras yang mengguyur sejak 31 Mei dan berujung banjir pada 2 Juni. Akibat dari banjir itu, tujuh kecamatan dan 47 desa terendam serta membuat 9.609 jiwa mengungsi.

Panglima TNI Marsekal Hadi pun mengatakan, pihaknya bakal memaksimalkan rehabilitasi terhadap pelayanan kesehatan, transportasi, tempat pengungsian hingga tempat trauma healing.

BACA JUGA: Respons Hendropriyono Soal Panglima TNI Jamin Penangguhan Soenarko

"Jaga dan rawat lingkungan hidup sehingga bencana tidak terjadi lagi", pesan Panglima TNI.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito mengatakan, bencana ini menjadi atensi TNI-Polri dengan dengan menggerakkan jajaran baik polda, Baharkam, Binmas dan Dokkes. Saat

"Satu sakit semua bergerak, semua masyarakat dan pemerintah berikan perhatian, kita harus punya mekanisme penanganan sehingga kejadian tidak terulang kembali", sebut Tito.

Tito juga meminta agar bencana banjir ini dicari akar masalahnya dan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah dan pusat.

“Solusinya bentuk kanal dengan program jangka panjang serta bila penyebab banjir karena fungsi hutan berkurang atau karena pembangunan pemukiman, penanganannya harus maksimal sehingga tata kelola lahan tidak berdampak bencana,” tandas Tito. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Panglima TNI Minta Polri Tangguhkan Penahanan Soenarko


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler