Kapolri: Teroris Siapkan Kudeta

Presiden dan Seluruh Menteri Dibunuh Saat HUT RI

Jumat, 14 Mei 2010 – 16:57 WIB
JAKARTA- Kapolri Jenderal Polisi, Bambang Hendarso Danuri mengatakan bahwa kelompok teroris sedang menyiapkan kudeta bertepatan dengan peringatan 17 Agustus mendatangPara teroris tersebut menargetkan akan membunuh presiden dan seluruh pejabat negara pada momentum hari kemerdekaan itu.

"Mereka akan melakukan pembunuhan terhadap pejabat negara dalam upacara 17 Agustus 2010," ujar Kapolri Jenderal (pol) Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, Jumat (14/5) Wib.

Selain presiden dan seluruh menterinya, para diplomat dan tamu negara asing yang menghadiri acara juga direncanakan dibantai dalam kesempatan itu

BACA JUGA: Putusan MA, Rapor Merah Pemprov Sulut Sebelumnya

"Bapak RI satu, pejabat negara dan seluruh tamu asing yang sedang melakukan upacara (menjadi target)," tambahnya.

Bambang Hendarso Danuri membeberkan hasil penyelidikan terhadap sejumlah tersangka pelaku teror yang berhasil ditangkap dalam tiga bulan terakhir
Hal itu diperkuat dari ditemukannya sejumlah dokumen rencana aksi para teroris yang disebut melakukan pelatihan militer di jalin, Jantho, Aceh Besar.

"Nantinya, ketika rencana pembunuhan itu berhasil, terjadi kekosongan pemerintahan akan dimanfaatkan untuk kudeta dan mengambil alih kendali negara

BACA JUGA: Kejagung Usut Kasus Jaksa Hamili Tahanan

Para teroris ini disebut akan membangun sebuah negara baru berdasar syariat Islam," kata Bambang Hendarso Danuri lagi.

Namun saat ditanya apakah kesimpulan itu hanya hasil keterangan para tersangka atau didukung bukti-bukti lengkap yang dapat menyimpulkan adanya rencana besar kudeta itu, Kapolri tak bersedia merinci
Kapolri hanya menyebut adanya penemuan puluhan pucuk senjata api, puluhan ribu butir peluru, dokumen rencana aksi serta 71 tersangka adalah bukti kuat skenario besar itu.

"Ini bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis formal," imbuhnya.

Kapolri juga menyebut tak hanya Indonesia, yang menjadi target

BACA JUGA: Urung Tarik Empat Penyidik di KPK

Singapura dan Philipina juga disebut ada dalam data rencana serangan kelompok ituFakta ini dikuatkan dengan ditemukannya peta negara Singapura dan Bandara General Santos, Philipina yang dijadikan target.

Sementara itu, Mentri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Joko Suyanto meminta masyarakat tidak under estimate dengan kesimpulan polri ituMenurutnya itu merupakan sebuah hasil penyelidikan panjang dan mendalam untuk mencegah ancaman teror terhadap negara.

"Itu hasil penelusuran dan penyidikan, presiden telah memanggil saya dan Kapolri," ujarnya di lokasi yang sama.

Keraguan terhadap kesimpulan Polri ini muncul mengingat tak adanya bukti-bukti kuat tentang akan adanya rencana besar untuk meruntuhkan negara dan menghabisi seluruh pejabatnyaBahkan ada yang beranggapan,  kesimpulan serta penangkapan teroris satu pekan ini hanya untuk mengalihkan sejumlah isu internal yang kini melanda Mabes PolriAntara lain kasus makelar kasus yang kini melibatkan Komjen (pol) Susno Duaji, isu rekening puluhan miliar milik petinggi polri, serta isu miring poligami.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mangindaan: Pemerintah Siap Saja Mengakomodir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler