"Mereka akan melakukan pembunuhan terhadap pejabat negara dalam upacara 17 Agustus 2010," ujar Kapolri Jenderal (pol) Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, Jumat (14/5) Wib.
Selain presiden dan seluruh menterinya, para diplomat dan tamu negara asing yang menghadiri acara juga direncanakan dibantai dalam kesempatan itu
BACA JUGA: Putusan MA, Rapor Merah Pemprov Sulut Sebelumnya
"Bapak RI satu, pejabat negara dan seluruh tamu asing yang sedang melakukan upacara (menjadi target)," tambahnya.Bambang Hendarso Danuri membeberkan hasil penyelidikan terhadap sejumlah tersangka pelaku teror yang berhasil ditangkap dalam tiga bulan terakhir
"Nantinya, ketika rencana pembunuhan itu berhasil, terjadi kekosongan pemerintahan akan dimanfaatkan untuk kudeta dan mengambil alih kendali negara
BACA JUGA: Kejagung Usut Kasus Jaksa Hamili Tahanan
Para teroris ini disebut akan membangun sebuah negara baru berdasar syariat Islam," kata Bambang Hendarso Danuri lagi.Namun saat ditanya apakah kesimpulan itu hanya hasil keterangan para tersangka atau didukung bukti-bukti lengkap yang dapat menyimpulkan adanya rencana besar kudeta itu, Kapolri tak bersedia merinci
"Ini bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis formal," imbuhnya.
Kapolri juga menyebut tak hanya Indonesia, yang menjadi target
BACA JUGA: Urung Tarik Empat Penyidik di KPK
Singapura dan Philipina juga disebut ada dalam data rencana serangan kelompok ituFakta ini dikuatkan dengan ditemukannya peta negara Singapura dan Bandara General Santos, Philipina yang dijadikan target.Sementara itu, Mentri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Joko Suyanto meminta masyarakat tidak under estimate dengan kesimpulan polri ituMenurutnya itu merupakan sebuah hasil penyelidikan panjang dan mendalam untuk mencegah ancaman teror terhadap negara.
"Itu hasil penelusuran dan penyidikan, presiden telah memanggil saya dan Kapolri," ujarnya di lokasi yang sama.
Keraguan terhadap kesimpulan Polri ini muncul mengingat tak adanya bukti-bukti kuat tentang akan adanya rencana besar untuk meruntuhkan negara dan menghabisi seluruh pejabatnyaBahkan ada yang beranggapan, kesimpulan serta penangkapan teroris satu pekan ini hanya untuk mengalihkan sejumlah isu internal yang kini melanda Mabes PolriAntara lain kasus makelar kasus yang kini melibatkan Komjen (pol) Susno Duaji, isu rekening puluhan miliar milik petinggi polri, serta isu miring poligami.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mangindaan: Pemerintah Siap Saja Mengakomodir
Redaktur : Tim Redaksi