Karma Menanti, Sukses Pisahkan Menantu, Kini Terancam Dicerai Suami

Sabtu, 27 Mei 2017 – 04:21 WIB
Karma Menanti, Sukses Pisahkan Menantu, Kini Terancam Dicerai Suami. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Sephia, 58, berusaha sekuat mungkin untuk memisahkan anaknya, Donwori, 35, dengan menantunya, Karin, 33. Setelah 7 tahun lamanya, akhirnya Sephia berhasil.

Yeachh!!!. Eh ndilalah, karmanya Dondon, suaminya justru balik menceraikannya.

BACA JUGA: Curahan Hati PSK: Pengin Tobat, Cari Suami Perkasa

===========================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
===========================

IBARAT meraih kemenangan, Sephia begitu puas dengan sidang putusan gugatan cerai anaknya dengan mantan menantunya, Karin.

BACA JUGA: Merasa Terhina, Cemburu Buta dengan Suami Pertama Membiayai Anak

Ia pun sumringah ketika bakal keluar dari kantor Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Rabu (24/5). ”Suwun pak. Sukses kita ya, nanti aku transfer,” kata Sephia bahagia.

Berselang beberapa menit, suaminya sebut Dondon, 60, dengan raut wajah marah.

BACA JUGA: Suami Istri Terikat Aib dengan Pasangan Pembantu

Dondon menampar Sephia sampai membuat area parkir PA tegang. Keduanya bersitegang sampai akhirnya, Dondon yang merupakan pensiunan AL masuk ke PA untuk mengajukan talak cerai kepada Sephia.

“Aku ini lagi garap proyek di Kalimantan, jadi enggak tahu kalau istri kejam sama menantu. Kasihan menantu, anaknya masih bayi,” kata Dondon dengan nada geram.

Saat berbicara dengan Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sephia berusaha mengahalang-halangi suaminya untuk mendaftarkan talak cerai.

Ibu empat anak itu minta maaf, namun Dondon seakan sudah menutup hati. Ia seakan menutup kuping, meski sang istri menarik baju sampai memukuli tubuh Dondon yang masih besar dan gagah.

Anak-anaknya kini sudah besar. Ada yang sudah menikah dan bekerja sebagai TNI AL, salah satunya Donwori.

“Dinasnya Wori di Pangkalan Bun, sering saya sambangi kalau di Kalimantan,” kata Dondon.

Karena dalam keadaan hamil, Donwori menitipkan Karin ke ibunya, Sephia. Harapannya, Sephia ada yang menemani, begitu pula sebaliknya.

“Menantu itu kasihan, dia itu habis kecelakaan jadi kakinya seperti kayak dingklang kalau jalan. Orangnya diam dan diapa-apakan sama istriku juga diam saja,” kata Dondon.

Dia mengetahui jika selama ini, Sephia menyiksa menantunya dengan tidak memberi makan diberitahu tetangganya yang tinggal di Lebak Jaya.

“Saya pulang minggu lalu tahunya, katanya anak dan mantu sudah cerai. Gitu ya gak ada yang beri tahu saya,” kata Dondon yang menyatakan sudah sangat kesal dengan Sephia.

Dalam kesempatan itu, Sephia masih berusaha untuk menahan suaminya. Namun, Dondon usai bercerita langsung pulang tanpa memperdulikan istrinya.

“Mantu iku wes cacat, ngrusuhi uripku ket biyen sampai saiki. Ngene aku dipegat lak gara-gara bapak mbelani menantu kere. Awas koen tak gerus nek ketemu,” kata Sephia yang kemudian pulang.

Sementara setelah keduanya pulang, Karin menggendong putranya dengan kaki kiri bila berjalan agar menyeret.

“Aku enggak tahu mau kemana? Maunya aku gak cerai gini, tapi kalau dibiarkan anak dan saya akan mati. Saya pernah enggak boleh makan dua hari, padahal saya menyusui. Anak-anak nangis terus, suami saya ceritain enggak percaya,” kata Karin menangis tersedu-sedu.

Seakan langit mendung, suasana ruang tunggu itu sekejab menjadi penuh kesedihan. Terlebih, beberapa pengunjung sangat sedih melihat kesengsaraan Karin yang hidup sebatang kara tanpa orang tua sekaligus.

“Saya yatim dan dulu tinggal di panti asuhan. Kenal suami waktu kerja di Perak. Saya bingung,” kata Karin menangis tersedu-sedu. (*/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Cinta Pelaut yang Punya 13 Istri dan 17 Anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler