jpnn.com, JAKARTA - Penyidik KPK terus berupaya mengumpulkan barang bukti tambahan terkait dugaan suap yang menyeret Bupati (nonaktif) Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) Marianus Sae.
Serangkaian kegiatan pun dilakukan di NTT terkait dengan pencarian bukti tersebut.
BACA JUGA: Novel Baswedan Rencana Pulang Kamis
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan kegiatan tim penyidik di NTT tersebut bukan terkait dengan operasi tangkap tangan (OTT) baru.
Hal itu meluruskan informasi yang beredar tentang penangkapan salah seorang kepala daerah di NTT.
BACA JUGA: Banyak Kada Terjerat OTT KPK, Romo Benny: Memilukan
"Setelah OTT Ngada, tentu dibutuhkan serangkaian kegiatan pencarian bukti," jelas Febri, Rabu (21/2).
Febri menerangkan setelah pencarian bukti itu, proses selanjutnya adalah pemberkasan. Proses itu merupakan hal wajar yang diatur dalam KUHAP dan dilakukan penyidik.
BACA JUGA: Lebih Baik Ditangkap Sebelum Terpilih
"Selama penyidikan, seluruh proses pemberkasan bukti-bukti akan dilakukan," tegas mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) tersebut.
Hanya, sejauh ini Febri belum menjelaskan hasil pencarian bukti di NTT. Sebab, sampai kemarin kegiatan di daerah tersebut masih terus dilakukan oleh tim penyidik.
Yang jelas, semua bukti yang terkumpul bakal dibawa ke Jakarta untuk kebutuhan pembuktian di persidangan nanti.
Sebagaimana diberitakan, Marianus Sae yang merupakan calon gubernur (cagub) dalam pilkada NTT diamankan KPK lewat operasi tangkap tangan (OTT) 11 Februari lalu.
Marianus diduga menerima suap Rp 4,1 miliar dari Direktur PT Sinar 99 Pemai Wilhelmus Iwan Ulumbu alias Baba Aming. Suap itu terkait sejumlah proyek di Pemkab Ngada. (tyo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Suap Bupati Ngada Diduga untuk Kampanye Pilkada
Redaktur & Reporter : Soetomo