Kasus Flu Burung Terus Menurun

Selasa, 09 September 2008 – 12:01 WIB

JAKARTA –
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk mengendalikan penyebaran kasus flu burungDi antaranya dengan pemeriksaan laboratorium untuk penyelidikan kasus positif flu burung, pengamatan kontak kasus positif, dan penyuluhan kesehatan.

Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari menyatakan, pasien yang teridentifikasi flu burung di RS sudah diberlakukan secara khusus sejak yang bersangkutan masih berstatus diduga (suspect)

BACA JUGA: Pemudik Bermotor Dominasi Laka Lantas

’’Pasien itu dirawat di ruang isolasi, diberikan obat anti virus oseltamivir, dilakukan tata laksana oleh tim yang dipimpin dokter spesialis, dan semua biaya perawatan ditanggung Depkes,’’ ujarnya, Senin (8/9).

Kasus positif flu burung yang meninggal pun, lanjut dia, biaya jenazah ditanggung Depkes.  Jumlah kasus Flu Burung selama Juli – Desember tahun 2005, 2006, dan 2007 cenderung mengalami penurunan
Data kasus semester II tahun 2007 menurun 6,2 persen dibanding semester II tahun 2006

BACA JUGA: Ditelantarkan, Keluarga Pasien RSCM Demo

Jumlah kasus tahun 2006 juga menurun 20 persen dibanding tahun 2005


Demikian pula dengan jumlah kasus suspek Flu Burung semester II tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 30,6 persen dari tahun 2006

BACA JUGA: Roesmanhadi Tak Melindas, Tapi Menyenggol

“Sampai saat ini, penularan Flu Burung (FB) masih berasal dari unggas ke manusiaBerdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Badan Litbangkes dan Lembaga Eijkman terhadap kontak kasus FB di 5 provinsi yang terinfeksi, menunjukkan belum terjadi penularan antar manusia,” lanjutnya.

Berdasarkan laporan Posko Flu Burung Depkes dari 12 provinsi yang menginfeksi manusia, sudah 7 provinsi yang tidak ditemukan lagi kasus baru antara 10 bulan hingga 2 tahun lebihKetujuh provinsi yang tidak ditemukan kasus baru adalah Provinsi Lampung, infeksi tahun 2005 (2 tahun 9 bulan tidak ditemukan kasus Flu Burung/FB)

Provinsi Sulsel, infeksi tahun 2006 (2 tahun tidak diemukan kasus FB)Provinsi Sumatera Selatan, infeksi Maret 2007 (15 bulan tak ada infeksi), Provinsi Jawa Timur, infeksi Maret 2007 (15 bulan tidak ditemukan kasus)Provinsi Riau, infeksi April 2007 (14 bulan tak ada infeksi)Provinsi Sumatera Utara, infeksi Mei 2007 (13 bulan tidak ditemukan kasus)Provinsi Bali, infeksi bulan Agustus 2007 (10 bulan tidak ada infeksi)Sedangkan 5 provinsi yang masih ditemukan kasus adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Sumatera Barat. (iw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbuka, Peluang Perawat RI ke Jepang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler