Dengan adanya kesalahan yang dilakukan percetakan tersebut, Kemendiknas bersama dengan Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) selaku pihak penyelenggaran UN akan memasukkan percetakan yang mencetak soal UN dalam daftar hitam
BACA JUGA: Menkeu Incar Orang Dalam di Sindikat Gayus Tambunan
“Sanksi yang akan diterima oleh percetakan adalah kita akan mem-blacklist percetakan tersebut, meskipun saat ini kami masih terus menyelidiki kasus tersebut,” ungkapnya.Sekadar untuk diketahui, percetakan yang memenangkan tender dan ditugaskan untuk mencetak soal UN di kedua daerah tersebut adalah Perum Percetakan Negara.
Sementara itu, sama halnya dengan dua sekolah di Medan, Kemendiknas juga memutuskan untuk melakukan UN Pengganti di sekolah SMKN 1 Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, dan sekolah SMK 2 Lombok Barat, NTB. “Namun UN pengganti khusus untuk kedua sekolah ini bukanlah karena pelanggaran, tetapi ini hanya mengulang saja
BACA JUGA: Sidang In Absentia Menanti Susno Duadji
Pelaksanaan UN pengganti ini akan dilakukan 31 maret 2010 mendatang,” imbuhnya.Disebutkannya, pada saat pelaksanaan UN di SMKN 1 Singaraja, para siswa mengerjakan soal Matematika Akuntansi, padahal seharusnya adalah Matematika Pariwisata
BACA JUGA: Keterangan Saksi Dinilai Janggal
“Ya ini karena terukarnya isi amplop soal UN ituMakanya harus diulang lagi,” serunya.(cha/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Akui Terima Cek Rp500 Juta
Redaktur : Antoni