Kaum Gay Kumpul di Pemandian Air Panas, Ada yang Lagi…Hiii

Senin, 31 Juli 2017 – 00:48 WIB
Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, KOTA BATU - Polisi berhasil menemukan tempat yang sering dijadikan berkumpulnya kaum gay di Malang, Jatim.

Tempat itu cukup tersembunyi. Bahkan bisa dikatakan surga kecil yang tersembunyi. Karena tempatnya cukup nyaman dan penuh kehangatan.

BACA JUGA: Kecurigaan ORI di Balik Penggerebekan PT IBU

Lokasi berada di Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu. Tepatnya di salah satu pemandian air panas tradisional yang ada di sana. Tempatnya cukup tersembunyi karena turun ke bawah dan tanpa ada penjagaan juga.

Tempat pemandian air panas tersebut digerebek pihak kepolisian Sabtu (29/7) malam lalu. Sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu didapati belasan pria sedang berkumpul di sana.

BACA JUGA: Gay Curi Kartu Kredit Pacar, Dipakai Beli Sepatu dan Perawatan Kecantikan

Di sana mereka bukan hanya mandi biasa saja. Tapi sampai dengan melepas seluruh pakaian alias tanpa busana. Kemudian satu sama lain ada yang saling memijat.

Penggerebekan ini sendiri dilakukan berawal dari adanya keresahan pihak Pemkot Batu tentang keberadaan kaum gay.

BACA JUGA: Cerita Choudhury, Gay Muslim Pertama yang Menikah di Inggris

Yang kemudian secara ekslusif ditulis di halaman Koran Jawa Pos Group. Tepatnya di halaman Radar Batu edisi Kamis 27 Juli lalu dengan judul Pemkot Meradang KWB Dicatut Gay.

Menindak lanjuti pemberitaan tersebut pihak kepolisian berjanji akan melakukan pengusutan. Sejak saat itu wartawan Radar Batu sering berkomunikasi intens dengan pihak kepolisian Polres Batu. Agar jika ada informasi bisa saling men-share.

Nah, wartawan Radar Batu memiliki informasi tentang adanya perkumpulan kaum gay di pemandian air panas Songgoriti. Biasa berkumpul setiap Sabtu malam. Mereka datang di atas pukul 22.00 WIB.

Tiga hari kemudian informasi ini ditindaklanjuti. Dan benar saja di sana memang menjadi tempat berkumpulnya kaum gay. Saat itu mereka datang satu persatu dengan membawa kendaraan pribadi.

Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto menyatakan pengungkapan ini berawal dari adanya informasi dari masyarakat. Termasuk juga viralnya komunitas Ikatan Gay Kota Batu (Igaba) yang eksis di media sosial Facebook. “Ini kita memberikan respons dengan menjawab,” ujarnya.

Dia melanjutkan ada laporan masuk ke pihaknya jika setiap Sabtu malam ada aktivitas kaum gay di salah satu pemandian Songgoriti.

“Kami kemudian mengumpulkan bahan keterangan dan melakukan undercover di sana,” tuturnya.

Setelah itu sekitar pukul 02.00 WIB kemarin (30/7) pihaknya mengamankan 11 orang pria dari sana. Dua adalah penjaga pemandian sementara sembilan lainnya adalah pengunjung.

“Mereka diduga sebagai kaum yang menyatakan dirinya sebagai gay,” kata perwira dengan pangkat dua melati ini.

Dari hasil proses pemeriksaan pihaknya sementara ditemukan barang bukti berupa website Fan Page Igaba di dalam hanphone sembilan pria tersebut.

Di mana masing-masing mereka semua memang tergabung di dalamnya. “Itu sebagai sarana mereka dalam melakukan komunikasi,” ujar Budi Herawanto demikian biasa disapa.

Namun sejauh ini pihaknya tidak menemukan unsur pidana terhadap sembilan orang pria yang diamankan tersebut. “Tetapi mereka mengakui memang kaum gay,” lanjutnya.

Yang dilakukan pihak kepolisian saat ini menurut Budi lebih kepada antisipasi. Sebab muncul keresahan dari pihak pemkot dan juga masyarakat tentang keberadaan kaum gay.

“Mereka kami minta untuk membuat surat pernyataan agar tempat tersebut tidak menjadi sarana perkumpulan lagi,” tegas Budi.

Selain itu kepada pengelola dia juga meminta agar tidak memberikan izin jika sampai dijadikan fasilitas atau sarana bagi kaum gay.

“Kalau tempat tersebut diizinkan atau menjadi sarana maka kami akan berkoordinasi dengan pemkot untuk melakukan penutupan,” tegasnya.

Budi menambahkan jika ke depan sampai ditemukan tindak pidana maka pihaknya akan langsung memproses.

”Sekalian kami memperingatkan agar mereka yang tergabung dalam komunitas tersebut tidak melakukan hal serupa di wilayah hukum Polres Batu,” imbuhnya.

Sebagai informasi tambahan sembilan orang pria yang diamankan ini ternyata berasal dari bermacam daerah. Untuk warga Kota Batu dengan inisial BD, RS, YZ dan RN.

Sementara Kota Malang dengan insial RO dan PJ. Warga Kabupaten Malang dengan inisial IS dan SC. Demikain juga seorang warga asal Surabaya dengan inisial WL.

Masing-masing dari handphone sembilan orang tersebut diamankan pihak kepolisian. Di dalamnya ditemukan berbagai istilah yang sering digunakan dalam chat.

Selama ini mereka menjadikan pemandian air panas untuk berkumpul. Baik untuk mencari pasangan baru maupun kencan bersama. Keberadaan kaum gay ini di sana sudah eksis sekitar tiga bulan terakhir ini.

Sementara itu Purnadi salah seorang penjaga pemandian mengatakan polisi yang datang ke pemandian berjumlah puluhan orang malam itu. Ada yang memakai seragam dan ada yang tidak. “Bawa empat mobil ke sini,” ujarnya.

Awalnya dia tidak tahu apa tujuan polisi melakukan penggerebekan di sana. Baru tahu setelah dijelaskan jika yang diamankan adalah pria penyuka sesama jenis. ”Kalau saya ya tidak tahu apa-apa sebelumnya,” tutur dia.

Meski sudah berjaga belasan tahun dia tidak mengetahui jika tempat yang dijaga sering dijadikan lokasi berkumpul orang gay.

“Ya masak mau saya tanyain satu persatu yang masuk ke sini. Sampeyan banci atau bukan,” jelas pria yang sudah terlihat berumur ini.

Untuk masuk ke dalam pemandian air panas pengunjung hanya perlu membayar Rp 5 ribu saja. Setelah itu bisa mandi sepuasnya tanpa dibatasi waktu. ”Di sini buka terus 24 jam,” ujarnya.

Menurut dia pemandian sudah ada puluhan tahun. Sering digunakan warga untuk terapi. Karena mengandung belerang di dalamnya. (zuk/abm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Nikah Siri Digerebek, Disanksi Perbaiki Jalan ke Kuburan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler