"Saya akan jelaskan pada forum tersebut kepada para pelaku usaha di sana
BACA JUGA: Proyek Food Estate Terkendala Lahan
Jika berinvestasi di Indonesia, kan sama-sama diuntungkan," jelasnya, usai acara Agrinex di Jakarta, akhir pekan iniUndangan seminar ini, kata Suswono, merupakan tindaklanjut komitmen Indonesia-Australia dalam membangun komunikasi di berbagai bidang, "Hal ini diungkapkan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, dalam acara non formal kepada Presiden SBY," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, sebuah working group tentang peternakan sapi bersama para pemangku kepentingan Australia pun sudah melakukan pertemuan hingga 14 kali
BACA JUGA: Kawal Pembentukan BUMN Peternakan
Namun, pemerintah tetap berkeinginan swasembada daging."Kita undang mereka untuk mau mengalihkan usaha pembibitan mereka ke sini ketimbang Indonesia harus terus mengimpor," ujarnya
Diakui, sejak Indonesia mencanangkan program swasembada daging pada 2014, Australia memang secara intensif melobi pemerintah Indonesia untuk mengurungkan niatan ini
BACA JUGA: DPD Dukung Subsidi Listrik Dihapus
Pasalnya, saat ini sebesar 60% kebutuhan daging dan sapi bakalan Indonesia dipenuhi dari industri peternakan Australia.Impor daging sapi cukup mengganggu peternak lokal, pasalnya memiliki mutu yang baik dengan harga bersaing sehingga berpotensi menekan peternakan sapi lokal.
Sementara pengembangan ternak sapi lokal memiliki banyak kendala, antara lain tercermin pada pelaksanaan program swasembada daging sapi (PSDS)Program ini dicanangkan sejak 2005 dan ditargetkan tercapai pada 2010 ternyata molor pencapaiannya dan diundur targetnya menjadi tahun 2014.(lev/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peternak Tuntut Subsidi Pakan
Redaktur : Tim Redaksi