Ke Iran setelah 30 Tahun Diembargo Amerika (2)

Di Antara Sepuluh Wanita, Sebelas Yang Cantik

Sabtu, 07 Mei 2011 – 01:17 WIB

KAMI mendarat di Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, menjelang waktu salat JumatMaka, saya pun ingin segera ke masjid: sembahyang Jumat

BACA JUGA: Ke Iran setelah 30 Tahun Diembargo Amerika (1)

Saya tahu tidak ada kampung di sekitar bandara itu
Dari atas terlihat bandara tersebut seperti benda jatuh di tengah gurun tandus yang mahaluas

BACA JUGA: Puasa Sebulan Tanpa Lebaran

Tapi, setidaknya pasti ada masjid di bandara itu.
 
Memang ada masjid di bandara itu, tapi tidak dipakai sembahyang Jumat
Saya pun minta diantarkan ke desa atau kota kecil terdekat

BACA JUGA: Menyatunya Dua Matahari di Pangandaran

Ternyata saya keceleDi Iran tidak banyak tempat yang menyelenggarakan sembahyang JumatBahkan, di kota sebesar Teheran, ibu kota negara dengan penduduk 16 juta orang itu, hanya ada satu tempat sembahyang Jumat

Itu pun bukan di masjid, tapi di Universitas TeheranDari bandara memerlukan waktu perjalanan 1 jamAtau bisa juga ke kota suci QumTapi, jaraknya lebih jauh lagiDi negara Islam Iran, Jumatan hanya diselenggarakan di satu tempat di setiap kota besar

"Jadi, tidak ada tempat Jumatan di bandara ini?" tanya saya.

"Tidak adaKalau kita mau Jumatan, harus ke Teheran (40 km) atau ke Qum (70 km)Sampai di sana waktunya sudah lewat," katanya.

Salat Jumat ternyata memang tidak wajib di negara Islam Iran yang menganut aliran Syiah ituJuga tidak menggantikan salat DuhurJadi, siapa pun yang salat Jumat tetap harus salat duhur

Karena Jumat adalah hari libur, saya tidak dijadwalkan rapat atau meninjau proyekMaka, waktu setengah hari itu saya manfaatkan untuk ke kota suci QumJalan tolnya tidak terlalu mulus, tapi sangat OK: enam jalur dan tarifnya hanya Rp 4.000Tarif itu kelihatannya memang hanya dimaksudkan untuk biaya pemeliharaan.
 
Sepanjang perjalanan ke Qum tidak terlihat apa punSejauh mata memandang, yang terlihat hanya  gurun, gunung tandus, dan jaringan listrikSaya bayangkan alangkah enaknya membangun SUTET (saluran udara tegangan ekstratinggi) di IranTidak ada urusan dengan pendudukAlangkah kecilnya gangguan listrik karena tidak ada jaringan yang terkena pohonPohon begitu langka di sini.

Begitu juga letak kota suci QumKota ini seperti berada di tengah-tengah padang yang tandusKarena itu, bangunan masjidnya yang amat besar, yang berada dalam satu kompleks dengan madrasah yang juga besar, kelihatan sekali menonjol sejak dari jauh

Tujuan utama kami tentu ke masjid ituInilah masjid yang luar biasa terkenalnya di kalangan umat Islam SyiahKalau pemerintahan Iran dikontrol ketat oleh para mullah, di Qum inilah pusat mullahDemokrasi di Iran memang demokrasi yang dikontrol oleh ulamaPresidennya dipilih secara demokratis untuk masa jabatan paling lama dua kaliTapi, sang presiden harus taat kepada pemimpin tertinggi agama yang sekarang dipegang Imam KhameneiSiapa pun bisa mencalonkan diri sebagai presiden (tidak harus dari partai), tapi harus lolos seleksi oleh dewan ulama.
 
Tapi, sang imam bukan seorang diktator mutlakDia dipilih secara demokratis oleh sebuah lembaga yang beranggota 85 mullahSetiap mullah itu pun dipilih langsung secara demokratis oleh rakyat.
 
Dalam praktik sehari-hari, ternyata tidak seseram yang kita bayangkanAmat jarang lembaga keagamaan itu mengintervensi pemerintah"Dalam lima tahun terakhir, kami belum pernah mendengar campur tangan mullah ke pemerintah," ujar seorang CEO perusahaan besar di Teheran.
 
Saya memang kaget melihat kehidupan sehari-hari di Iran, termasuk di kota suci QumBanyak sekali wanita yang mengendarai mobilTidak seperti di negara-negara di jazirah Arab yang wanitanya dilarang mengendarai mobilBahkan, orang Iran  menilai negara yang melarang wanita mengendarai mobil dan melarang wanita memilih dalam pemilu bukanlah negara yang bisa menyebut dirinya negara Islam.
 
Dan lihatlah cara wanita Iran berpakaianTermasuk di kota suci QumMemang, semua wanita diwajibkan mengenakan kerudung (termasuk wanita asing), tapi ya tidak lebih dari kerudung ituBukan jilbab, apalagi burqaKerudung itu menutup rapi kepala, tapi boleh menyisakan bagian depan rambut merekaMaka, siapa pun bisa melihat mode bagian depan rambut wanita IranAda yang dibuat modis sedikit keriting dan sedikit dijuntaikan keluar dari kerudungAda pula yang terlihat dibuat modis dengan cara mewarnai rambut merekaAda yang blonde, ada pula yang kemerah-merahan
 
Bagaimana baju mereka? Pakaian atas wanita Iran umumnya juga sangat modisBaju panjang sebatas lutut atau sampai ke mata kakiPakaian bawahnya hampir 100 persen celana panjang yang cukup ketatAda yang terbuat dari kain biasa, tapi banyak juga yang celana jinsDengan tampilan pakaian seperti itu, ditambah dengan tubuh mereka yang umumnya langsing, wanita Iran terlihat sangat modis

Apalagi, seperti kata orang Iran, di antara sepuluh wanita Iran, yang cantik ada sebelas! Sedikit sekali saya melihat wanita Iran yang memakai burqa, itu pun tidak ada yang sampai menutup wajah.
 
Sampai di kota Qum, sembahyang Jumatnya memang sudah selesaiRibuan orang bubaran keluar dari masjidSaya pun melawan arus masuk ke masjid melalui pintu  15Setelah salat Duhur, saya ikut ziarah ke makam Fatimah yang dikunjungi ribuan jamaah ituMakam itu berada di dalam masjid sehingga suasananya mengesankan seperti ziarah ke makan Rasulullah di Masjid NabawiApalagi, banyak juga orang yang kemudian salat dan membaca Alquran di dekat situ yang mengesankan orang seperti berada di Raudlah
 
Yang juga menarik adalah strata sosialnyaKota Metropolitan Teheran berpenduduk 16 juta dan dengan ukuran 50 km garis tengah adalah kota yang sangat besarSebanding dengan Jakarta dengan Jabotabek-nyaTetapi, tidak terlihat ada  keruwetan lalu lintas di TeheranMemang, Teheran tidak memiliki kawasan yang cantik seperti Jalan Thamrin-Sudirman, namun sama sekali tidak terlihat ada kawasan kumuh seperti Pejompongan dan Bendungan HilirMemang, tidak banyak gedung pencakar langit yang cantik, tapi juga tidak terlihat gubuk dan bangunan kumuh.
 
Kota Teheran tidak memiliki bagian kota yang terlihat mewah, tetapi juga tidak terlihat ada bagian kota yang miskinTeheran bukan kota yang sangat bersih, tapi juga tidak terasa kotorDi jalan-jalan yang penuh dengan mobil itu saya tidak melihat ada Mercy mewah, apalagi Ferrari, tapi juga tidak ada bajaj, motor, atau mobil kelas 600 hingga 1.000 cc

Lebih dari 90 persen mobil yang memenuhi jalan adalah sedan kelas 1.500 hingga 2.000 ccSaya tidak melihat ada mal-mal yang besar di TeheranTapi, saya juga sama sekali tidak melihat ada pedagang kaki lima, apalagi pengemisWanitanya juga tidak ada yang sampai pakai burqa, tapi juga tidak ada yang berpakaian merangsangOrangnya rata-rata juga ramah dan sopanBaik dalam sikap maupun kata-kata
 
Pemerataan pembangunan terasa sekali berhasil diwujudkan di IranSemua rumah bisa masak dengan gas yang dialirkan melalui pipa tersentralDemikian juga, 99 persen rumah di Iran menikmati listrik "untuk tidak menyebutkan 100 persen.
 
Melihat Iran seperti itu saya jadi teringat makna kata yang ditempatkan di bagian tengah-tengah Alquran: Wal Yatalaththaf! (bersambung)


Dahlan Iskan
  CEO PLN
 
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rosihan Anwar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler