Kebakaran di Batam, 4 Tewas

Senin, 14 Juli 2008 – 08:49 WIB
Lokasi kebakaran di Jl Teuku Umar, Pelita, Batam. Foto: Batam Pos
BATAM - Kebakaran hebat kembali melanda Batam, Minggu (13/7) pagiSetelah Barata Mall di Batam Centre, giliran Komplek Pribumi RT 01 RW 01 di jalan Teuku Umar, Pelita, yang merupakan kawasan penginapan dan rumah penduduk yang terbakar

BACA JUGA: Imigrasi Cekal Bupati Yapen Waropen


Bahkan, kebakaran kali ini lebih dasyat karena jumlah penginapan dan rumah yang luluhlantak akibat terbakar mencapai 29 unit
Perinciaannya, 19 penginapan atau wisma yang terdiri dari 21 bangunan, tujuh rumah warga, dan satu kedai

BACA JUGA: Dikerahkan 500 Orang Tanam 7 Juta Kuntum Bunga

Kemudian empat korban jiwa yang tewas terpanggang dan dua orang luka.  Selain itu, ada tiga motor pemilik wisma yang turut terbakar.
Adapun penginapan yang ludes terbakar tersebut yakni Koto Lima, Minang Jaya, Enggel, Purnama, dan Mutiara
Berikutnya, wisma Idaman, Penginapan Budiman dua unit, Wisma Pandawa, Penginapan Sawerigading dua unit, Penginapan Anugerah, Wisma Anda, Dagadu, Pelita Jaya, Emes Jaya, Srikandi, Kusuma Jaya, Ali Flores, dan satu tanpa nama.
Kerugian akibat kebakaran yang terjadi mulai sekitar pukul 06.30 WIB itu belum bisa dipastikan

BACA JUGA: TFF Diwarnai Karpet Bunga Terbesar

Baik pemilik atau pengelola wisma, polisi, maupun aparat RT dan Kecamatan belum bisa menghitungnyaNamun beberapa pengelola wisma menaksir mencapai ratusan juta hingga miliaran.
“Kerugian belum bisa dipastikan,’’ ujar Ginding, pengelola Wisma Pelita Jaya yang turut terbakar di lokasi kejadian, kemarin.
Namun Ginding mengatakan ia menyewa wisma itu dari pemiliknya Rp21 juta per tahunMalika yang mengelola tiga wisma sekaligus rumah kos juga belum bisa menghitung jumlah kerugian yang diderita.  Namun ia menaksir kerugiannya yang ditanggungnya puluhan juta
“Jualan di kedai saja sudah sepuluhan jutaLalu penginapan dan kos tiga,’’ ungkap wanita ini yang tampak masih sok dengan kejadian itu
Jika diasumsikan satu wisma disewa dari pemiliknya Rp21 juta per tahun  kali 21 wisma berarti kerugian sudah mencapai Rp441 jutaItu belum termasuk tujuh rumah, tiga motor, dan barang-barang berharga milik korban yang tidak sempat diselamatkan.
“Barang-barang satu pun tidak bisa saya selamatkan, yang penting diri sendiri dulu yang diselamatkan,’’ kata Ginding.
Sementara penyebab kebakaran, polisi juga belum mengetahuinyaAda beberapa versi dari para korban penyebab kebakaran yang berlangsung sekitar 15 menit ituPemilik Wisma Mutiara dan kedai di kawasan itu, Malika menduga akibat rokok atau obat nyamuk yang menyalaSementara Fani, karyawan Wisma Koto Lima menduga akibat kompor.
Kasat Reskrim Poltabes Barelang Kompol Herry Heryawan yang turun ke lokasi bersama anggotanya dan jajaran Polsek Lubukbaja mengatakan penyebab kebakaran baru bisa diketahui setelah tim Labfor dari Medan datang melakukan penyelidikan.
Menurut sejumlah korban, kebakaran ini terjadi sekitar pukul 05.30 WIBSaat itu sebagian besar penghuni wisma masih terlelap dalam tidurTiba-tiba saja, muncul asap dan api langsung membesarSumber api pertama diduga berasal dari Wisma Idaman milik Intang yang berada di deretan tujuh dari lampu merah jalan Teuku Umar.
“Saya tidak lihat, tapi kata anggota saya dari Idaman,’’ ungkap Ginding.
Malika juga menyebutkan, api pertama terlihat dari Wisma Idaman yang dijaga pria bernama UdinMalika mengatakan saat itu ia sedang menata jualannya di kedai dan ia melihat asap menebal yang disusul api yang membesarApi tersebut membakar dinding wisma yang rata-rata menggunakan kayu dengan cepat.
“Saya kaget, jadi saya tidak selamatkan apa-apaSaya hanya selamatkan anak-anak saya (anak kos dan anak sendiri),’’ terangnya.
Dari wisma Idaman api menjalar ke sisi kiri dan kanan sehingga membakar wisma Mutiara dan Budiman, menyusul wisma lainnyaWisma yang rata-rata terbuat dari kayu ditambah hembusan angin dari arah depan membuat api semakin membesar dan cepat menyebarPenghuni dan warga yang masih terlelap dalam tidur terbangun dan panikBegitu pun dengan warga yang melihat api terus membesar.
Karena api cepat membesar, mereka tidak banyak berbuat selain menyelamatkan diriPenghuni dan tamu wisma berlarian keluar menyelamatkan diriBahkan penghuni yang berada di lantai dua nekat melompat ke tanah.
Fanny yang berada di Wisma Koto Lima menuturkan ia pagi itu baru saja bangun dan hendak mandiIa kemudian mendengar suara kletek-kletek dan genteng yang jatuh“Saya keluar dan melihat orang berlompatan dari atap menyelamatkan diri,’’ kata wanita yang hanya menyelamatkan beberapa potong baju ini.
Aldi lain lagiSaat kejadian ia tertidur sehingga tidak bisa menyelamatkan barangPemuda yang indekost di tempat Malika memilih menyelamatkan seorang bayi dan penghuni kos lainnya yang masih tidurIa membangunkan dan menyelamatkan penghuni lain meski api sudah berkobarAkibatnya ia sempat juga terbakar pada bagian pundak.
“Saya kira masih ada orang lain di dalam jadi saya masuk lagiPas di dalam api mengepung sayaDari pada saya mati terpanggang saya nekad terobos keluar,’’ katanya.
Tidak banyak yang mereka selamatkan dari amukan api karena berlangsung begitu cepatBeberapa korban hanya bisa menyelamatkan pakaianTermasuk penghuni wisma yang belakangan terbakarSementara Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) tiba dilokasi kejadian sekitar 15 menit kemudianSetidaknya lima unit PBK diturunkan untuk menanggulangi api yang terus berkobarMereka berjibaku dan berusaha menghalangi api agar tidak terus menjalar ke wisma lainnya.
Kebakaran itu menjadi tontonan wargaMereka menyemut di jalan Teuku Umar sehingga menutup akses jalan tersebutPolisi yang datang lokasi kejadian terpaksa menutup jalan Teuku Umar dan mengalihkan kendaraan ke jalanan lainnya
Beberapa warga juga turut membantu PBKTerutama menghalangi api agar tidak menjalar dan membakar wisma di sebelah barat yang rata-rata terbuat dari tembokWisma Pungki yang berada paling ujung barat dari deretan wisma yang terbuat dari kayu berusaha dirobohkan warga untuk menghalangi apiNamun sebelum wisma itu roboh, api sudah berhasil dikuasaiSelain wisma Pungki, wisma Koto Sima yang berada di ujung timur dan terbuat dari tembok selamat dari kebakaran itu meski api sempat menjilat.
Bersamaan dengan meredanya kobaran api, seluruh wisma yang terbakar tinggal puing-puing dan tonggak yang berdiriSebagian besar rata dengan tanahMeski api sudah mereda, namun PBK terus menyiramkan air untuk memastikan api benar-benar padamBelakangan setelah api padam, warga dikejutkan lagi dengan penemuan mayatTernyata ada empat orang terpanggang dalam kebakaran tersebut
Hingga siang petugas PBK terus siaga di lokasi kebakaranAkses jalan juga masih ditutup hingga siangSementara itu pihak Kecamatan Lubukbaja langsung mendirikan posko darurat bagi korban kebakaran“Kita dirikan dua posko di samping Kantor Lurah dan di rusunBagi yang tidak ada keluarga kita tampung,’’ kata Camat Lubukbaja Dece Awida.(uma/dea)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Resmikan Firing PLTU Embalut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler