JAKARTA--Departemen Kehutanan (Dephut) menargetkan akan mengurangi hotspot atau titik api di kawasan hutan sebesar 80 persen dari jumlah titik api pada tahun 2006Diharapkan, tahun ini jumlah titik api yang tersebar di kawasan hutan tinggal sebesar 28.800 hotspot.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan, Ditjen Perlindungan Hutan Konservasi Alam, Dephut, Sony Partono, mengakui cukup sulit untuk meniadakan titik api, pada musim kering yang bersamaan dengan musim tanam
BACA JUGA: Mendagri Dorong Pemda Terapkan PP 41
"Kalau musim hujan, titik api bisa padamBACA JUGA: Titik Api Terbanyak di Hutan Riau
Untuk tahun ini, konsentrasi pemadaman masih pada daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan, seperti di Sumatera dan Kalimantan.Pemerintah selalu menargetkan penurunan titik api (hotspot) setiap tahunnya
BACA JUGA: Kades Tak Bisa Diangkat jadi PNS
Berdasarkan hasil pemantauan, pada tahun 2007 terjadi 37.908 titik api, melebihi target titik api yang ditetapkanMenurut data Dephut, dari 146.264 titik api tahun 2006, sebanyak 1.160 titik api di antaranya berada di JabarSementara tahun 2007 dari total 37.908 titik api, di Jabar terdapat 325 titik api.Pada tahun 2008, hingga 23 Juni 2008, di Indonesia tercatat sebanyak 4.509 titik apiPosisi hotspot 70% berada di luar kawasan hutan, seperti lahan masyarakat dan lahan kebun dan 30% di dalam kawasan hutan, sebagian besar di HPH/HTI yang telantar.(lev/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM Lindungi Saksi Kasus Salah Tembak
Redaktur : Tim Redaksi