JAKARTA--Untuk mengantisipasi kebakaran kawasan hutan, Departemen Kehutanan (dephut) fokus pada daerah-daerah rawan kebakaranSaat ini, hotspot yang terdeteksi paling banyak berada di kawasan Riau.
"Dari keseluruhan kawasan hutan di Indonesia, Riau yang memiliki paling banyak titik api yaitu berkisar antara 3.000 titik api, sedangkan daerah lainnya hanya memiliki 1.000 titik api," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan, Ditjen Perlindungan Hutan Konservasi Alam, Dephut, Sony Partono di Jakarta, Kamis (11/6).
Untuk kawasan Sumatera, Dephut memusatkan perhatian pada Riau, Jambi, dan Sumatera Utara.
Meski sudah berupaya untuk mengurangi titik api, tetapi kebakaran hutan tak dapat dihindari
BACA JUGA: Kades Tak Bisa Diangkat jadi PNS
Menurut Sony, selama semester pertama tahun ini, kebakaran hutan paling besar terjadi pada bulan Februari lalu di Aceh yang mencapai 300 hektare.Kebanyakan areal yang terbakar itu bukan areal kawasan hutan tetapi areal lahan masyarakat, seperti perkebunan
BACA JUGA: Komnas HAM Lindungi Saksi Kasus Salah Tembak
"Modus operasinya pun kalau malam dibakar, kemudian ditinggal begitu sajaDephut sudah melakukan segala macam upaya untuk menghindari kebakaran
BACA JUGA: Salah Tembak, Kepala Reserse Poltabes Riau Dilaporkan ke Mabes Polri
Tidak hanya mengurangi titik api tetapi juga memberikan pendidikan kepada masyarakat supaya tidak lagi membuka lahan dengan membakarTetapi, hingga kini masyarakat masih saja membuka lahan dengan cara membakar untuk pembersihan permukaan lahannyaBagi masyarakat, cara membakar, adalah cara pembukaan lahan yang paling mudah dan murah(lev/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberantasan Korupsi Jangan Hanya Formalitas
Redaktur : Tim Redaksi