Keberagaman Harus Terus Disebarluaskan Dalam Bentuk Tulisan

Senin, 14 Mei 2018 – 19:52 WIB
Para pembicara saat panel diskusi bertema “Bangga Menjadi Penulis” yang diselenggarakan dalam rangkaian HUT Pertama dan Rakernas di Jakarta, Senin (14/5). Foto: Dok. Satupena

jpnn.com, JAKARTA - Keberagaman kita sebagai bangsa tengah diuji dengan serangkaian bom yang meledak di Surabaya dan menewaskan 18 orang. Karena itu kesadaran bahwa Indonesia adalah negara beragam, negara yang kuat karena ditopang berbagai perbedaan, harus terus disuarakan, dan disebarkan lewat tulisan, terutama buku.

Pernyataan tersebut dikemukakan Ketua umum organisasi penulis “Satupena” Dr. Nasir Tamara, dalam panel diskusi bertema “Bangga Menjadi Penulis” yang diselenggarakan dalam rangkaian HUT Pertama dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Morrissey, Jakarta Pusat, Senin (14/5).

BACA JUGA: NCBI Gelar Pertemuan Kebangsaan untuk Merawat Keberagaman

Panel diskusi ini menghadirkan elemen terkait dalam kaitan profesi penulis yakni Deputi I Bidang Riset, Edukasi, dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Abdur Rohim Boy Berawi, Wakil Kominfo, Ferdinandus, Wakil Kemenkop UMKM, Bagus Rachman, dan Ketua Pelaksana Harian Gerakan Literasi Nasional, Kemendikbud, Wien Muloian.

Dalam acara yang dipandu Ramdhan Sirait, hadir penulis kondang yang juga anggota Satupena, Alberthine Endah, pelukis Hardi, penerjemah buku-buku Pramoedya, Max Lane, dan aktivis yang juga wartawan senior Debra Yatim.

BACA JUGA: PIA DPR Sumbang Pondok Baca demi Dongkrak Literasi Warga

Lebih lanjut, Nasir Tamar mengatakan oragnisasi yang dipimpinnya kini memiliki anggota sekitar 250 orang tersebar di sejumlah daerah. Jumlah ini melonjak tajam dari awal pembentukan yang hanya sekitar 120 anggota.

“Satupena bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas penulis Indonesia agar bisa eksis dan berperan dalam kancah nasional dan internasional. Selain itu dengan memperkuat kelembagaan organisasi, kita berusaha meningkatkan kesejahteraan penulis. Karenanya kita juga membentuk Koperasi Satupena,” katanya.

BACA JUGA: Awalnya Dicaci, Akhirnya Diakui dan Dikunjungi Menteri

Sementara itu, Deputi Bekraf, Abdul Rachim mengungkapkan data bahwa dari 16 sektor ekonomi kreatif, bidang penulisan dan penerbitan termasuk yang memiliki angka di atas rata-rata sektor lain yakni sekitar 15,60 persen.

“Bidang penerbitan dan penulisan yang menampung sekitar 664 orang, punya potensi besar untuk berkembang. Karena itu kita terus mendorong dan berusaha menyuburkan ekosisten dunia kreatif, khususnya penulisan dan penerbitan,” kata Abdul Rachim.

Bekraf memang berperan cukup besar daam membantu melahirkan organsiasi Satupena dan terus bermitra untuk mengembangkan Satupena dan ekosistem dunia penulisan agar para penulis yang selama ini masih lemah dalam hal pendapatan, bisa lebih maju dan sejahtera.

Sedangkan Ferdinandus dari Kementerian Kominfo memberikan apresiasi luar biasa kepada Satupena yang mampu menghimpun ratusan penulis untuk bersatu dan memperkuat kelembagaan organisasi. Sebab dunia tulis menulis memang sangat potensial untuk berkembang.

“Dalam kaitan tugas dan tanggung jawab Kominfo, banyak sekali bidang yang belum ditulis, misalnya soal pengembangan jaringan telekomunikasi, perkembangan starup, dan sebagainya. Ayo kita duduk bersama untuk membahas peluang yang sangat terbuka ini,” ajak Ferdinandus.

Sedangkan Bagus Rachman dari Kemenkop UKM mengatakan dirinya baru tahu jika para penulis ini memiliki organisasi yang cukup solid meski baru setahun. Bagus juga menyatakan Kementeriannya akan membantu Satupena dalam melancarkan pembentukan Koperasi.

Selama dua hari sejak Minggu hingga Senin (13-24/5) organisasi Satupena menggelar Rakernas sekaligus merayakan HUT pertama. Dalam Rakernas ini dibentuk 5 komisi yang membahas program terkait pengembangan ke depan, mulai dari rencana pembentukan klas menulis, festival penulis, residensi, dan program terkait peningkatan kapasitas dan kesejahteraan penulis.

Perayaan HUT dan Rakeras pertama Satupena ini ditutup oleh Direktur Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri BEKRAF, Hasan Abud.

Dalam sambutan penutupan, Hasan mengajak Satupena untuk terus menjalin kerja sama sinergis baik dengan Bekraf maupun instansi terkait.

“Kami mendukung upaya dan program Satupena ke depan, demi kemajuan dunia kreatif Indonesia, khususnya bidang penulisan,” katanya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud: Indonesia Bisa Maju Bila Kuasai Literasi


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler