Kebijakan Remunerasi Tetap Dibela

Rabu, 28 April 2010 – 20:47 WIB
JAKARTA— Menteri Keuangan Sri Mulyani, kembali membela tunjangan kinerja atau remunerasiPenilaian negatif banyak kalangan terkait terungkapnya berbagai kasus penggelapan pajak oleh karyawan di bawah Kementerian Keuangan yang menjadi pilot project lembaga penerima remunerasi, dinilai tidak ada kaitannya dengan usulan penghapusan pendapatan tambahan bagi PNS tersebut.

"Kita sudah ada tim yang akan menilai persoalan (penyalahgunaan jabatan) ini secara obyektif

BACA JUGA: Reformasi Pengadilan Pajak, Dibentuk Tim Khusus

Nantinya tim akan menilai dulu, di mana letak salahnya
Apakah di remunarasinya atau di mana? Jangan sampai kita salah melakukan identifikasi dan rekomendasi

BACA JUGA: Menkeu: Jangan Terus Tagih DBH

Karena nanti malah jadi masalah baru," kata Sri Mulyani menjawab wartawan, Rabu (28/4) di kantor Kementrian Keuangan.

Sri Mulyani mengatakan, setiap memberikan penilaian terhadap suatu kasus, haruslah obyektif dan tidak serta-merta mencari kesalahan yang belum tentu dilakukan secara kolektif
Harus benar-benar dicari, di sistem mana terjadi kesalahan dan hanya di sistem itulah dilakukan reformasi.

"Karena tujuan remunerasi juga ada yang berhasil

BACA JUGA: PTSP Masuk Indikator Insentif Daerah

Kita tidak bisa terburu-buru mencari apa atau siapa yang salahJangan sampai kita membuat kebijakan yang salah, hanya karena mendengar statmen atau kesimpulan yang misalnya juga salah," katanya.

Diakui Sri Mulyani, bahwa untuk mengurus suatu sistem sebesar Kementrian Keuangan, bukanlah pekerjaan mudahNamun bukan berarti semua kebijakan tidak ada yang benar.

"Di Kemenkeu ada 62 ribu pegawaiDi Ditjen Pajak ada 32 ribu orangKalau desain yang tidak berjalan, maka harus dilihat di mana letak salahnyaMemimpin institusi ini tidak mudah, tapi yang terpenting kami telah memberikan respon yang cepat untuk membenahinyaItu janji kamiTapi kalau menuntut kesempurnaan, dalam hidup ini mana ada yang sempurna," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menyadari, bahwa berbagai kasus yang terjadi telah banyak melukai hati banyak rakyat"Saya bisa memahami banyak yang kecewaTapi yang sudah terjadi, kita jadikan pelajaranKami telah respon dengan cepat dan tepat dan itulah janji kamiReformasi yang kita lakukan ini, terbuka untuk menerima koreksi," katanya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu: Hati-hati Susun APBD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler