Kebutuhan Garam Industri Naik Signifikan

Rabu, 21 Maret 2018 – 11:10 WIB
Petani garam. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, hingga saat ini ada sekitar 400 industri yang menggunakan garam sebagai bahan baku.

”Industri-industri itu tumbuh 5–8 persen setiap tahun sehingga pemakaian dari tahun ke tahun pun meningkat,” ujar Sigit di kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (20/3).

BACA JUGA: Diet Tinggi Garam Bisa Picu Sakit Lambung?

Sigit menyebutkan, untuk berbagai industri pengolahan seperti pengasinan, tekstil, dan sebagainya, kebutuhan 2017 dan 2018 naik dari 400 ribu ton menjadi 700 ribu juta ton.

Hal tersebut seiring penambahan kapasitas dan investasi dari para pelaku industri.

BACA JUGA: HKI: Kami Belum Rasakan Efek dari Penerapan Kebijakan FTA

Selain itu, kebutuhan industri kertas diprediksi meningkat sekitar 120 ribu ton dengan adanya pabrik kertas baru.

”Belum lagi industri mamin (makanan dan minuman) yang pertumbuhannya delapan persen,” kata Sigit.

BACA JUGA: Pengusaha Mengeluh ke Menko Luhut, UMK Batam Terlalu Tinggi

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan, kebutuhan industri mamin akan terus meningkat setiap tahun.

”Kami mengajukan tahun ini 535 ribu ton, kemudian secara total disetujui 470 ribu ton. Sisanya diharapkan bisa disuplai oleh lokal,” ujar Adhi.

Dia menyebutkan, sekitar Juni atau Juli adalah musim panen. Pelaku usaha pun berharap penyerapan produksi bisa maksimal.

Industri farmasi juga bakal menyerap lebih banyak garam industri. Plant Manager PT Intan Jaya Medika Solusi Rudi Santoso menyatakan, pihaknya yang memproduksi alat cuci darah juga menggunakan garam cukup banyak.

”Hemodialisis itu perlu banyak,” terang Rudi.

Pada tahun lalu, Rudi mengaku sulit mengimpor garam.

”Kami impor 1.200–1.300 ton dari semua farmasi itu 5.000–6.500 ton. Tahun ini mungkin farmasi itu 10.000 ton. Naiknya banyak karena BPJS cover semua,” ujar Rudi. (agf/c6/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Kesehatan Peringatkan Soal Kebiasaan BBQ Ala Australia


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
garam   Kemenperin   industri  

Terpopuler