Sosis menjadi makan favorit untuk barbecue di Australia tapi sejumlah pakar nutrisi kini memperingatkan soal dampaknya yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Penelitian terbaru menunjukkan warga Australia mengkonsumsi 1,1 miliar daging sosis setiap tahunnya. Satu sosis mengandung setengah dari jumlah garam yang direkomendasikan per hari, dan ditambah saus serta dibungkus sehelai roti putih.
BACA JUGA: Komunitas Muslim Melbourne Gelar Barbeque untuk Korban Kebakaran Hutan Australia
"Ini menjadi kekhawatiran yang besar karena berisiko bagi kesehatan kita," ujar Clare Farrand, pakar nutrisi di Australia.
Clare adalah penulis utama dari laporan yang baru dirilis hari Rabu (14/03) oleh George Institute for Global Health. Penelitian tersebut menganalisa kandungan garam pada lebih dari 1.000 jenis olahan daging di empat supermarket terbesar Australia sepanjang kurun 2010-2017.
BACA JUGA: Australia Mencapai 70 Persen Vaksinasi Penuh COVID-19
Mereka menemukan kandungan garam di sejumlah jenis daging telah berkurang, tetapi tidak pada sosis.
"Tidak ada perubahan dalam hampir sepuluh tahun, ini mengkhawatirkan," ujar Siam Armstrong, pakar gizi di Heart Foundation Australia.
BACA JUGA: Upaya Australia Dari Pandemi Menjadi Endemi, Seperti Apa Hidup Bersama COVID?
"Rata-rata warga Australia memakan 44 sosis per tahun dengan total 16 sendok teh garam, dan sejumlah sosis tiga kali lebih asin dari yang lainnya."
Temuan ini menyusul studi awal tahun 2018, yang menyebutkan konsumsi garam di kalangan pria Australia dua kali dari yang direkomendasikan per hari. Sementara di kalangan perempuan tidak berbeda jauh.
Badan kesehatan PBB, WHO merekomendasikan konsumsi garam kurang dari 5 gram sehari dan menurut Siam dampaknya bagi kesehatan sudah diketahui.
"Kelebihan garam berkaitan langsung dengan tekanan darah tinggi, yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung, penyakit ginjal dan stroke," ujar Siam.
"Cara terbaik untuk menjaga tekanan darah adalah dengan mengurangi makan garam." Butuh target baru
George Institute menemukan perbedaan besar kandungan garam pada sosis yang dijual di supermarket. Dengan yang paling asing mengandung 2,9 gram per 100 gram sosis. Dan yang terendah mengandung hanya 0,8 gram.
Clare sebagai pakar nutrisi menjelaskan angka ini menunjukkan produsen sosis bisa membuat sosis dengan mengurangi garam jika mereka mau. Ia menyerukan agar bisa menetapkan target untuk mencapainya.
"Kita tahu menetapkan target garam dan pemantauan industri makanan secara rutin mencapai target," katanya.
"Saat ini tidak ada target garam untuk sosis."
Tapi ia mengatakan tidak semuanya kabar buruk, dengan penelitian yang menemukan banyak daging olahan seperti daging babi asap, atau bacon, dan potongan daging lain telah mengurangi garam mereka antara tahun 2010-2017.
"Kita tahu orang-orang kadang-kadang menyukai sosis dan kita tidak melarang mereka memakannya, [tapi] kita mengajak mereka untuk mengecek label kandungan makanan dan coba serta memilih yang kandungan garamnya lebih sedikit."
Jerril Rechter, Direktur Eksekutif dari VicHealth mengatakan ada sejumlah langkah sederhana untuk membuat BBQ lebih sehat.
"Kita tahu sosis menjadi pilihan cepat untuk BBQ, tapi lain kali mengapa tidak membakar dengan pilihan yang lebih sehat seperti ayam atau sate dari sayuran?" ujarnya.
"Sayuran seperti jamur, bawang, jagung, dan terong bisa juga, and coba membuat salad sebagai makanan tambahan."
"Kami ingin produsen makanan memformulasikan kembali olahan dagingnya untuk mengurangi garam. Ini bisa dilakukan."