Kecam Donald Trump, ILUNI UI Sarankan Hal Ini ke Jokowi

Jumat, 08 Desember 2017 – 11:17 WIB
Presiden Joko Widodo menyambut Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani dalam kunjungan kenegaraannya di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (18/10). Foto: Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Klaim sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel mengundang kecaman dari banyak kalangan. Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) pun mengecam keras klaim Presiden Trump yang akan diikuti pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem itu.

Menurut Ketua Umum Iluni UI Arief Budhy Hardono, aksi sepihak Presiden Trump telah mengganggu proses perdamaian di Timur Tengah khususnya upaya penyelesaian konflik berkepanjangan antara Israel dengan Palestina. Padahal, saat ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam Islam (OKI) tengah mengupayakan perdamaian lewat Solusi Pengakuan Dua Negara.

BACA JUGA: Yerusalem Ibu Kota Israel, Erdogan hingga Taliban Marah

“ILUNI UI menganggap pengakuan sepihak tersebut sebagai tindakan gegabah yang mengancam keamanan dan perdamaian dunia. Solusi yang terbaik dari penyelesaian konflik yang berkepanjangan antara Israel dan negara Palestina adalah pengakuan dua negara,” ujar Arief melalui siaran pers ke media, Jumat (8/12).

Menurutnya, Israel dan Palestina hendaknya bisa hidup berdampingan dan saling menghormati sebagai sesama negara merdeka. Tapi, kata Arief, klaim sepihak Presiden Trump telah membuat solusi yang ditawarkan mental.

BACA JUGA: Siap-siap, Omongan Trump soal Jerusalem Bisa jadi Bumerang

Pengurus ILUNI UI periode 2016-2019. Foto: ILUNI UI for JPNN.Com

BACA JUGA: Dubes: Jerusalem Tetap Menjadi Ibu Kota Palestina

“Sebab Yerusalem selama ini diakui sebagai wilayah Palestina. Jika Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel, itu berarti Amerika Serikat tidak mengakui negara Palestina dan ini jelas menyakiti hati rakyat Palestina dan umat Islam pada umumnya,” tegasnya.

Selain itu, Arief juga mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk konsisten mengacu Pemukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 yang mengamanatkan kemerdekaan merupakan hak segala bangsa. Karena itu, Iluni UI mendorong Presiden Joko Widodo untuk bersama-sama menggalang kekuatan guna menekan pemerintah AS agar membatalkan klaim sepihak yang sembrono tersebut.

“ILUNI UI mengajak bangsa dan pemerintah RI untuk tetap mendukung perjuangan rakyat dan negara Palestina. Sehingga Israel dan Palestina yang merdeka bisa hidup berdampingan, saling menghormati, rukun, damai dan sejahtera,” harapnya.

Sekjen ILUNI UI Andre Rahadian menambahkan, Indonesia sejak awal menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi tak terkecuali Palestina. Menurutnya, Israel yang berdiri di atas tanah Palestina seharusnya mengakhiri pendudukannya dan tak tak lagi melakukan penjajahan di zaman modern.

“Bentuk penjajahan itu harus segera dihentikan. Karena itu, Israel harus segera mengakhiri Kependudukannya dan penjajahannya di wilayah yang diakui sebagai wilayah negara Palestina,” tegasnya.

Sedangkan Juru bicara ILUNI UI Eman Sulaeman Nasim menyampaikan apresiasinya atas rencana Presiden Jokowi berangkat ke Turki untuk menghadiri pertemuan OKI sekaligus menggalang dukungan untuk menolak klaim AS tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Eman menegaskan, Indonesia sebagai negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia sudah sepantasnya bersama negara-negara Islam lainnya menolak keputusan Donald Trump.

“Negara-negara Islam dan negara-negara yang mencintai perdamaian sudah sepantasnya secara bersama, menolak keputusan Presiden Donal Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel. Negara-negara Islam juga harus bersatu mendesak pemerintahan Amerika Serikat membatalkan pememindahan kedutaan besarnya ke Yerusalem sekaligus mencabut keputusan konyolnya itu sesegera mungkin,” papar dosen di UI itu.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Sikap JK Tanggapi Klaim Jerusalem Ibu Kota Israel


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler