Kecelakaan KA karena Karcis Tak Kunjung Naik?

Senin, 31 Januari 2011 – 13:02 WIB
JAKARTA - Masih terjadinya berbagai kecelakaan sarana transportasi publik, dinilai karena masih lemahnya sarana-prasaranaHal ini diungkapkan oleh Menteri BUMN, Mustafa Abu Bakar, kepada wartawan, Senin (31/1) di Jakarta

BACA JUGA: Menkeu Tegaskan Kembali soal Kenaikan Gaji Pejabat

Selain itu, Mustafa juga sempat menyinggung penyebab rawannya kecelakaan karena kurangnya inovasi terbaru, termasuk harga karcis yang tetap meski sarana terjadi kekurangan di sana-sini.

"Ini dilematis
Frekuensi kecelakaan memang menurun, namun kondisi prasarana kita masih lemah

BACA JUGA: Bibit-Chandra Diminta Legowo Tinggalkan Rapat

Dalam evaluasi, kita harus lihat berbagai faktor
Bisa saja infrastruktur masih lemah, kemudian karcis yang tidak naik-naik," kata Mustafa.

Untuk mengakali sarana dan prasarana angkutan publik, khususnya kereta api (KA) yang mengalami musibah kecelakaan akhir-akhir ini, Mustafa mengatakan tidak ada cara lain selain melakukan berbagai improvisasi

BACA JUGA: Hamka Yandhu Kembali Diperiksa KPK

"Apa yang bisa dilakukan (dalam) kondisi sekarang? Anda (Direktur PT KA) harus berimprovisasiKita minta mereka para masinis, jangan seperti biasaReward and punishment sajaMereka yang handal dinaikkan ke atas, dan mana yang harus berhenti harus dievaluasiTermasuk petugas di stasiun juga," kata Mustafa.

Untuk meningkatkan pelayanan publik PT KA, Kementerian BUMN kata Mustafa, telah mengusulkan kepada Wakil Presiden dan Komisi V DPR RI untuk ikut mendukung permintaan Menhub, agar PSO ke PT KA dinaikkanTermasuk dengan melakukan evaluasi harga tiket PT KA, untuk bisa membantu sarana dan prasarana pelayanan.

"Rasionalisasi sebenarnya harga tiket kan sudah jauh sekaliJangan dibandingkan dengan inflasiSelain itu juga, sistem penanganannyaMisalnya, tahun ini ada anggaran Rp 100 miliar untuk sistem persinyalan untuk memberikan perlindungan," ujar Mustafa(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bibit-Chandra Ditolak Hadir di RDP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler