Kehangatan Bung Karno dengan Yakuza

Selasa, 17 November 2015 – 20:55 WIB
Masaya Kirishima. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - Bung Karno jatuh cinta pada pandangan pertama. Gadis Jepang itu pun dinaturalisasi. Si Bung memberinya nama Ratna Sari Dewi. 

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Buya Hamka...Lahir Dari Rambut Turun Ke Bahu

PRESIDEN Soekarno mengunjungi Tokyo, 29 Januari-15 Februari 1958. Karena bukan kunjungan resmi, kepolisian Metropolitan Tokyo menolak bertanggungjawab atas keselamatan proklamator kemerdekaan Indonesia.  

Kolonel Sambas Atmadinata, orang kepercayaan Bung Karno yang waktu itu menjabat asisten menteri veteran mengontak temannya semasa perang, Oguchi Masami. 

BACA JUGA: Wahabi, Garis Keras Hingga...

Oguchi, “menyarankan untuk menggunakan seorang pengawal pribadi,” tulis Masashi Nishihara dalam Sukarno, Ratna Sari Dewi & Pampasan Perang.

Konsul Jenderal Indonesia di Tokyo, Iskandar Ishak pun menghubungi Kodama Yoshio, pimpinan politisi sayap kanan yang sebenarnya tokoh bawah tanah Yakuza. 

BACA JUGA: Pilot Perang Dunia II Inilah yang Merekam Lagu Karangan Bung Karno

Kodama menugaskan orangnya, yakni Kobayashi Kusuo, Direktur Utama Dai Nihon Kyogyo—Perusahan Konstruksi Jepang Raya yang punya "kuasa" atas Polisi Ginza untuk menjalankan tugas. 

Kobayashi mengerahkan 20 orang Polisi Ginza untuk mengawal Bung Karno selama berada di Jepang.

Kodama juga menugaskan "orangnya" yang lain, yakni Kubo Masao yang lihai berbahasa Inggris sebagai penghubung antara Bung Karno, polisi dan para gengster.   

Kobayashi dan Kodama adalah Dewan Direksi Tonichi Trading Company, perusahaan milik Kubo Masao.

Kubo memerintahkan Masaya Kirishima, "karyawan" Tonichi untuk mendampingi dan melayani apa-apa yang dibutuhkan Bung Karno.

Penghujung 2014 lalu, saya diundang Aiko Kurasawa, guru besar Keio University, Tokyo menjumpai Masaya Kirishima. 

"Dia (Kirishima--red) yang mengenalkan Bung Karno dan Dewi," kata Aiko.

Hangat

Waktu kami bermuka-muka, usianya 83 tahun. Kirishima tampak segar bugar. Ia menyambut kedatangan kami dengan hangat. 

Kirishima menggunakan bahasa Indonesia dialek Jepang. Membuka obrolan, dia banyak melempar gurau. Saya membalasnya dengan gurauan pula. 

Di sela senda gurau, pada momen yang pas, saya melempar tanya, “kabarnya bapak yang mengenalkan Dewi dengan Bung Karno?”

Kirishima manggut-manggut dan lalu menjawab, “iya…iya.” 

"Bagaimana ceritanya?" 

Itu sebabnya, salah satu hari, Kolonel Sabur, dia ajudan presiden, dia minta saya cari perempuan. Cewek. Saya kan tidak tahu. 

So, saya minta sama salah satu Yakuza. So, dia yang hubungi sama Copacabana. Night club. Lantas, katanya ada. So, minta dijemput. 

So, saya jemput. Saya stir sendiri. Mobil saya sendiri. Saya jemput ke Copacabana. --bersambung (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Irama Record, Babad Alas Industri Musik Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler