jpnn.com - Kehilangan waktu tidur terkait dengan segala sesuatu mulai dari kecelakaan mobil hingga kenaikan berat badan.
Tapi sebuah studi baru dari para peneliti di University of California, Berkeley telah menambahkan konsekuensi lain yang mungkin terjadi karena tidak cukup tidur, yakni kesepian.
BACA JUGA: Cara Anda Hadapi Stres, Tunjukkan Kondisi Otak
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications, menemukan bahwa orang yang kurang tidur merasa lebih kesepian dan kurang sosial di sekitar orang lain.
Penelitian ini melibatkan 18 orang dewasa muda yang sehat dan lebih dari 1.000 pengamat yang direkrut melalui Mechanical Turk Amazon untuk bagian online penelitian.
BACA JUGA: Awas, Pola Tidur Seperti ini Picu Risiko Kanker
"Saya pikir ini adalah studi yang menarik," kata Dr. Chris Winter, ahli saraf di Charlottesville Neurology and Sleep Medicine, seperti dilansir laman Fox News, Senin (26/11).
"Ada banyak penelitian yang mengilustrasikan bagaimana kurang tidur memengaruhi suasana hati, energi, kemampuan untuk menangkap isyarat sosial, perilaku pengambilan risiko, antusiasme, konsentrasi," jelas Winter.
BACA JUGA: Mengungkap Efek Negatif dari Minum Es
Meskipun ukuran sampelnya kecil, Winter mengatakan dia tidak terkejut dengan hasilnya.
"Dugaan saya adalah bahwa kurang tidur merusak drive ini pada banyak tingkatan," tambah Winter.
Motivasi untuk berinteraksi, kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi pada apa yang mereka katakan, kemampuan untuk secara efektif menginterpretasi isyarat sosial, memantau konten yang sesuai, memperoleh kesenangan dari interaksi, semua hal ini akan membuat Anda terganggu.
Jangan lupa fakta bahwa ketika seseorang kurang tidur, dia memiliki keinginan yang kuat untuk tidur.
"Saya percaya bahwa jenis kurang tidur seperti ini, yang sering terlihat pada pekerja shift, adalah alasan besar untuk masalah hubungan yang mereka perjuangkan," kata Winter.
Orang-orang ini sering dipaksa untuk memilih antara tidur dan interaksi sosial kedua pilihan itu menyebabkan kesepian.
Dr. Jay Puangco, seorang ahli saraf yang mengkhususkan diri dalam pengobatan tidur di Pickup Family Neurosciences Institute di Hoag di California, mengatakan kurang tidur bisa mempengaruhi suasana hati, perhatian dan kognisi.
"Orang yang kurang tidur tidak merasa sehat. Mereka mungkin tidak memiliki energi yang dibutuhkan untuk interaksi sosial. Ini mungkin memerlukan kewaspadaan untuk memproses secara kognitif apa yang dikatakan orang lain, membaca bahasa tubuh mereka dan memberikan umpan balik yang tepat," jelas Puangco.
Orang yang kurang tidur bukan orang yang bahagia dan tidak ada yang ingin berada di sekitar orang yang moody.
Meskipun tidur itu penting dan memiliki konsekuensi yang bisa diamati seperti ini, Puangco mengatakan bahwa nilai tidur selama ini kerap diremehkan.
Tidur meningkatkan perhatian, kognisi dan kesehatan dan bisa membuat seseorang lebih efisien dan produktif.
Puangco menawarkan beberapa saran untuk tidur yang lebih baik, termasuk bangun di waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Berolahraga secara teratur di siang hari, tetapi hindari olahraga di malam hari.
Juga hindari kegiatan-kegiatan yang merangsang pikiran seperti membayar tagihan dalam beberapa jam sebelum tidur. Hindari alkohol dalam waktu tiga jam tidur karena bisa berkontribusi bangun di malam hari.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Kiat Alami Mengatasi Sulit Tidur
Redaktur : Yessy
Reporter : Fany