KEK Diusulkan Dapat Insentif Fiskal

Senin, 15 Februari 2010 – 21:21 WIB
JAKARTA - Untuk mempercepat dan meningkatkan perekonomian, di Indonesia telah ditetapkan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)Hanya saja meski khusus, namun nyatanya tidak semua kawasan KEK di Indonesia siap secara infrastruktur.

Untuk itu, Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat telah mengusulkan agar KEK yang masih kurang siap secara infrastruktur, supaya mendapatkan insentif fiskal

BACA JUGA: Pemerintah Minta PLN Tundak Kenaikan TDL

Hal ini disampaikan MS Hidayat kepada wartawan sesaat sebelum menghadiri acara rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (15/2).

"Ini masih semacam usulan saya pada beberapa menteri, terutama Menteri Keuangan
Agar daerah KEK yang masih kurang secara infrastruktur, contohnya Merauke, mendapatkan perhatian dalam bentuk insentif fiskal," kata MS Hidayat.

Salah satu bentuk insentif fiskal dimaksud, menurut Menperin, adalah dengan memberikan dispensasi penangguhan atau penunggakan pajak

BACA JUGA: BI akan Lebih Selektif Izinkan Pendirian Bank

Dengan demikian katanya, daerah KEK tersebut bisa lebih berkembang dan diminati oleh kalangan investor
"Dengan adanya dispensasi, diharapkan daerah bisa meningkatkan infrastruktur di wilayah kerjanya dulu," katanya

BACA JUGA: BI Diminta Tegas Soal Direktur Kepatuhan



"Tentunya penunggakan pajak ini sesuai dengan ketentuannyaMakanya, kita berkoordinasi dengan menteri-menteri yang lainHarapan kita, dengan adanya dispensasi ini, investor mau masuk dan nanti kalau sudah maju barulah pajak kita tagihkanBagaimanapun, daerah KEK membutuhkan banyak perhatian dari pemerintah," ujar MS Hidayat pula.

Usulan penundaan atau penunggakan pajak ini, kata MS Hidayat pula, diharapkan bisa memberikan kesempatan pada daerah KEK untuk lebih berkonsentrasi meningkatkan infrastruktur pendukung, baik (dalam hal) KEK industri ataupun KEK pertanian"Ini masih wacana, namun kita seriusi usulannya kepada beberapa menteri," katanya lagi(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Besar Masih Kuasai Pasar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler