Kekerasan Kelompok Berseragam FPI Muncul di YouTube

Selasa, 23 Juli 2013 – 15:09 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sebuah video aksi kekerasan sekelompok orang yang mengenakan atribut ormas Front Pembela Islam (FPI) di sebuah toko yang diduga menjual minuman keras di Makassar, muncul di YouTube.

Video tersebut diupload 19 Juli 2013, atau sehari setelah bentrokan FPI dan warga di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Hingga kini video dengan judul What a SHAME on "Front Pembeli Islam" (FPI) Makassar attitude..!! itu sudah ditonton sebanyak 280.093 kali.

BACA JUGA: Hadirkan Saksi Meringankan untuk Djoko

Video yang diunggah pemilik akun Malik Raya itu berdurasi 07.58 menit. Video itu berasal dari rekaman kamera CCTV toko yang dirusak itu. Terlihat juga bahwa kejadian itu berlangsung tanggal 19 Juni 2013 lalu, pukul 21.51 WIB.

Terlihat dari video tersebut sejumlah orang di dalam toko dikejutkan oleh kedatangan sekelompok orang yang mengenakan rompi bertuliskan FPI di punggungnya. Tidak lama kemudian pengunjung toko beranjak keluar toko

BACA JUGA: Politikus Demokrat Sedih SBY Disebut Pecundang

Tidak lama kemudian seorang berseragam putih bertuliskan FPI masuk dan marah-marah ke pemilik toko. Dia kemudian keluar dan masuk lagi bersama kelompok lainnya dan melakukan anarkisme.

Di antara mereka ada yang membalikkan meja, memukul botol-botol minuman yang diduga berupa miras. Bahkan pemiliki warung tersebut juga tidak luput dari pemukulan mereka. Tapi dia terlihat pasrah atas ulah kelompok berseragam FPI itu.

BACA JUGA: Pemerintah Ajak FPI Introspeksi Diri

Setelah menyadari tingkah polah mereka terekam CCTV, salah seorang dari mereka merusak alat perekam gambar yang posisinya berada di salah satu pojok loteng toko.

Diunggahnya video ini ke YouTube mendapat reaksi banyak pengunjung. Tercatat ada 6.230 komentar yang ditinggalkan dan sebagian besar bernada hujatan.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Terduga Teroris Tulungagung Seorang Guru dan Staf Kesra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler