jpnn.com, GRESIK - Krisis air bersih semakin luas di wilayah Gresik, Jawa Timur makin meluas. Gelontoran air bersih dari Badan Penang_gulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik belum menyentuh seluruh wilayah.
Warga Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, misalnya. Kemarin (27/9) sejumlah warga di Dusun Terongbangi, Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, harus mengonsumsi air telaga yang keruh. Itu pun mereka harus jalan kaki 500 meter.
BACA JUGA: Krisis Air Bersih, Warga di 31 Desa Hanya Mandi Satu Kali
Rukmini, misalnya, harus menyusuri pematang sawah yang kering. Tubuhnya terlihat ringkih. ''Untuk minum saja,'' ujarnya sambil berjalan pelan tanpa alas kaki.
Setiap hari nenek Rukmini bisa tiga atau empat kali mengambil air di telaga tersebut. Debit air telaga aset desa itu susut.
BACA JUGA: Puncak Kemarau, Kekeringan Berpotensi Meluas
Sebab, sejak April hingga September 2018, air di telaga tersebut diambil warga setempat terus-menerus.
Menurut Sali, 56, warga lain, air telaga diendapkan dulu sehari sebelum digunakan untuk minum atau mencuci beras.
BACA JUGA: Bendungan Mengering, Ratusan Warga Krisis Air
''Kalau masih penuh dulu, air telaga bisa langsung digunakan untuk minum,'' ungkapnya.
Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito membantah warga Desa Kandangan, Cerme, belum mendapatkan suplai air bersih. ''Seluruh desa terdampak sudah kami drop air bersih,'' katanya kemarin. (yad/c22/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDAM Menyusut, 30 Desa Alami Kekeringan Parah
Redaktur & Reporter : Natalia