Kekurangan PNS Terganjal Moratorium

Jumat, 21 Oktober 2011 – 10:43 WIB

CILACAP–Kekurang an Pegawai Negeri Sipil untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Cilacap,  ternyata mencapai ribuan orangSayangnya kekurangan tersebut tidak bisa ditutup secepatnya karena Pemkab Cilacap terganjal moratorium dan tidak mengadakan PNS di tahun ini.

“Tidak ada pengadaan PNS dari formasi umum di tahun ini

BACA JUGA: Umar Patek Muncul di Tiga TKP

Semuanya tergantung pemerintah pusat
Perkembangan yang ada sekarang adalah sebatas melakukan validasi ulang terhadap semua honorer kategori satu,” tandas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Cilacap,  Adjar Mugiono.

Menurut Adjar, Validasi  honorer  akan dilakukan dalam waktu dekat

BACA JUGA: Percaya Diri, Masyhuri Tak Ajukan Eksepsi

Secara selektif, dimungkinkan akan ada pengangkatan  honorer kategori I
Namun sampai sekarang belum ada kabarnya

BACA JUGA: Karyawan Freeport Terus Tuntut Rasa Aman

Pengangkatan honorer kategori I ini diyakini belum mampu menutup kekurangan tenaga kesehatan dan pendidikan semuanya.

Dia menjelaskan, jumlah PNS di Cilacap mencapai 15.221 orangKondisi sekarang jumlah guru PNS 9.497 orangKekurangan guru banyak terjadi di tingkat Sekolah Dasar sedangkan di sekolah-sekolah lain cukupSekolah Dasar Negeri mencapai 986 sekolah dasarDengan indek masing-masing sekolah 8 orang guru,  maka kebutuhan guru SD mencapai untuk sekolah negeri mencapai 7.888 orang.

Sementara jumlah guru SD sekarang terdiri dari PNS 6.522 orang dan wiyata bhakti 552 orang atau sekitar 7.074 orangArtinya kekurangannya guru mencapai 814 orangSedangkan jika dilihat dari guru PNS tanpa menghitung bantuan guru wiyata bhakti, maka kekurangan guru SD mencapai 1.366 orang PNS.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cilacap, Tulus Wibowo mengatakan,  kekurangan guru  karena memang sekolah sudah tidak lagi mengangkat guru wiyata bhakti untuk menutup kekurangan guruSebab a sekolah dan dinas dilarang mengangkat wiyata bhaktiNamun komite sekolah berinisiatif meminta bantuan guru wiyata bhakti agar proses belajar mengajar berjalan.

“Untuk wilayah kota dan timur, jumlah guru-guru di sekolah tersedia dalam jumlah cukupNamun mulai dari Kawunganten ke Barat sekolah-sekolah mulai kekurangan guru sehingga banyak guru yang harus dobel  mengajar siswa,” tandasnya.

Pihaknya berharap kekurangan guru ini nanti akan tertutup jika pemerintah kembali melakukan pengadaan PNS untuk formasi tenaga kependidikanDiharapkan, secara bertahap kekurangan guru bisa teratasiApalagi sekarang ini angka pensiun guru cukup tinggi.

Sementara itu, kekurangan yang sama terjadi pada tenaga kesehatanDengan memiliki 38 Pusksesmas, sector kesehatan mengalami kekurangan ratusan tenaga kesehatanItu pun dengan asumsi puskesmas pembantu tetap tidak ada dokter.

“Ideal sebuah puskesmas yang melayani rawat inap minimal ada tiga dokter terdiri dari dua dokter umum, dan satu dokter gigiKemudian ditambah lagi dengan analis dan apoteker serta perawat gigi,” tambah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Bambang Setyono.

Dia menambahkan, Kondisi sekarang, jumlah tenaga dokter umum masih kekurangan sekitar 34 orang, apoteker 30 orang, Analis 20 orang, dokter gigi sebanyak 20 orang dan sebanyak 30 orang perawat gigiJadi total tenaga kesehatan kekurangan minimal 134 orangIni belum kekurangan dokter spesialis yang masih terbatasJumlah ini akan bertambah lagi jika puskesmas pembantu ditempatkan dokter umum(amu/din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Pengadilan Saya Akan Sebut Mindo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler