Kelainan Bawaan Pada Bayi Baru Lahir Kerap Terjadi, Deteksi Dini Penting Dilakukan

Selasa, 22 Oktober 2024 – 16:46 WIB
Perhimpunan Bedah Anak Indonesia (Perbani) bekerja sama dengan Rumah Sakit Dr. Soebandi Jember menggelar penyuluhan kesehatan bertajuk 'Deteksi Dini Kelainan Bawaan pada Bayi Baru Lahir' pada Sabtu (19/10). Foto: Perbani

jpnn.com, JEMBER - Perhimpunan Bedah Anak Indonesia (Perbani) bekerja sama dengan Rumah Sakit Dr. Soebandi Jember menggelar penyuluhan kesehatan bertajuk 'Deteksi Dini Kelainan Bawaan pada Bayi Baru Lahir' pada Sabtu (19/10).

Ketua Umum Perbani, dr. Made Darmajaya, SpBA mengatakan kegiatan ini merupakan bagian upaya kolaboratif antara tenaga medis dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya deteksi dini kelainan bawaan pada bayi baru lahir.

BACA JUGA: Perbani: Kami Ingin Perbaiki Kondisi Fisik Anak-Anak yang Menderita Hernia Inguinalis

Dia menegaskan kelainan bawaan pada bayi baru lahir merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi.

Namun, seringkali terabaikan atau terlambat didiagnosis.

BACA JUGA: Pentingnya Mengenal Kelainan Bawaan pada Anak, Simak

Menurut dia, kelainan seperti atresia ani (penyumbatan atau tidak adanya anus), hernia diafragmatika (cacat pada diafragma yang menyebabkan organ perut naik ke dada), atresia esofagus (tidak terbentuknya saluran kerongkongan untuk jalan makanan) dapat memengaruhi kualitas hidup anak jika tidak segera ditangani.

“Pentingnya deteksi dini tidak bisa diabaikan, karena dengan identifikasi awal, penanganan medis dapat dilakukan dengan tepat waktu, meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup anak,” ujar dr. Darmajaya dalam siaran persnya, Selasa (22/10).

BACA JUGA: Cegah Anak Kelainan Genetik, Ibu Hamil Bisa Lakukan Ini

Dia menambahkan pengetahuan yang cukup mengenai tanda-tanda kelainan bawaan serta tindakan medis yang tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

Selain memberikan pemahaman mengenai tanda-tanda fisik yang dapat diamati sejak lahir, penyuluhan itu juga membahas pentingnya teknologi dalam mendeteksi kelainan bawaan.

Sementara itu, ahli bedah anak sekaligus staf pendidik klinis di FK UNAIR, dr. Walmiky, SpBA, menyebutkan RS Dr. Soebandi Jember berkomitmen untuk terus mengembangkan fasilitas dan layanan kesehatan yang mendukung deteksi dini.

Penyuluhan ini juga menghadirkan beberapa studi kasus yang menunjukkan hasil positif dari intervensi dini.

Salah satunya adalah kasus hernia diafragmatika yang ditangani dengan pembedahan segera setelah lahir.

Bayi tersebut dapat bertahan dan tumbuh dengan normal setelah menjalani operasi kompleks.

Bulan Bedah Anak Nasional adalah program tahunan yang digelar Perbani dengan tujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat dan profesional kesehatan mengenai berbagai kondisi kelainan bedah pada anak. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Meninggal karena Kelainan Bawaan Terus Bertambah


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler