Kelebihan Subsidi Dibayar Tahun Depan

Sabtu, 26 November 2011 – 14:12 WIB
JAKARTA - Menkeu Agus Martowardojo menegaskan pemerintah hanya akan mengalokasikan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sesuai dengan pagu di APBN  Perubahan 2011.  Jika ada kelebihan konsumsi BBM bersubsidi, pembayaran subsidi kepada PT Pertamina masih akan menunggu hasil audit dan dikucurkan pada 2012.

Agus mengatakan, pemerintah tetap menggunakan dasar perhitungan kuota BBM bersubsidi 40,4 juta kilo liter"Selebihnya selalu dengan proses audit

BACA JUGA: Dahlan Mengurai Penyakit BUMN di Rumah Makan

Kami akan lakukan audit dahulu, dan kami akan selesaikan di 2012," kata Agus di kantornya.

Menkeu mengatakan pihaknya segera melakukan koordinasi untuk membahas masalah subsidi tersebut
"Pertemuan akan kita lakukan dengan stake holders terkait

BACA JUGA: Tugu Pratama Ancang-ancang IPO

Di tingkat eselon 1 sudah ketemu, nanti di tingkat menteri akan ketemu," kata Agus
Berdasarkan data Kementrian Keuangan, realisasi subsidi BBM per 7 November terserap Rp 110,82 triliun atau sudah 85,5 persen dari proyeksi tahun ini sebesar Rp 129,72 triliun

BACA JUGA: Impor Beras Dibatasi 2 Juta Ton



Di sisi lain, hingga Oktober, realisasi rata-rata produksi siap jual atau lifting minyak mencapai 900 ribu barel per hariAngka ini jauh dari yang diproyeksikan dalam APBNP 2011 sebesatr 945 ribu barel per hari"Di dua bulan terakhir, kita juga tidak bisa mengharapkan terlalu tinggiJadi realisasi dibandingkan anggaran kita juga ada selisih," kata Agus.

Untuk harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau ICP mencapai USD 110 per barelAsumsi harga ICP dalam APBN mencapai USD 90 per barelSetiap terjadi kenaikan harga ICP sebesar USD 1, defisit diperkirakan membengkak Rp 430 miliar hingga Rp 530 miliar.  Menkeu mengatakan meski berpengaruh ke subsidi, penerimaan juga bakal bertambah.

Sebelumnya Wakil Menkeu Anny Ratnawati mengatakan meskipun inflasi relatif rendah pada tahun ini, pemerintah masih mewaspadai hingga akhir tahunSehingga kenaikan harga BBM masih belum menjadi opsi untuk dilakukan.

Anny mengatakan pemerintah lebih berkonsentrasi untuk membatasi penggunaan BBM bersubsidi"Yang penting bahwa subsidi itu kan alokasi di belanja kan besar,  sehingga memang subsidi yang efisien menjadi konsen kita bersamaTerutama, nanti di 2012 itu harus diantisipasi rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi hanya untuk yang diluar  kendaraan pribadi itu betul-betul bisa dijalankan," beber Anny.  (sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembus Daerah Terpencil, PLN Andalkan Listrik Non-BBM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler