Kelompok Pemilik Suara Tuding Ketua KN Curang

Senin, 25 April 2011 – 05:39 WIB
Agum Gumelar. Foto: Arundono/JPNN

JAKARTA - Bukannya semakin mulus pasca tersingkirnya Nurdin Halid dari PSSITetapi, nasib organisasi sepak bola Indonesia justru makin berliku

BACA JUGA: David Beckham Cuti untuk Kondangan

Sebab, menjelang kongres (pemilihan Ketum PSSI, Waketum, dan anggota Exco) pada 20 Mei, konflik yang muncul dari pemilik suara makin meruncing


Setelah tetap melawan keputusan FIFA, kemarin kubu yang mengklaim pemilik suara mayoritas itu menuding Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar telah memelintir laporan hasil pertemuan dengan Presiden FIFA Sepp Blatter pada 19 April lalu

BACA JUGA: Rafa Incar Job Ancelotti



Bukan hanya itu
Saat konferensi pers di Hotel Sahid, Jakarta, kelompok 78 suara (belakangan mengklaim 87 suara) tersebut juga menyebut adanya pihak tertentu yang membiayai perjalanan Agum ke Zurich, markas FIFA

BACA JUGA: Tevez Kian Merapat ke Inter



Perwakilan pemilik suara, Wishnu Wardhana, mengatakan, pihaknya menemukan ketidaksinkronan informasi yang diterima FIFA dalam pertemuan dengan Agum GumelarDalam pertemuan itu, kata dia, Agum tidak menjelaskan kepada FIFA bahwa pertemuan di Hotel Sultan yang dihadiri para pemilik suara PSSI 14 April lalu adalah forum kongres

"Kami menduga dugaan manipulasi ini dilakukan secara sistematis dengan mengatasnamakan pemilik suara di kongres PSSIJika hal ini terus dilakukan, kami menilai mereka tengah mengusung kongres tandingan, dan kami akan menentangnya," koar Wishnu

"Padahal, sebagaimana kita ketahui, kongres adalah forum legislasi tertinggi dalam federasi, dan diputuskan melalui suara mayoritas," lanjut Ketum Persebaya Surabaya yang saat ini para pemainnya menjerit karena delapan bulan belum digaji itu

Menurut forum pemilik suara itu, Agum juga melaporkan peraturan organisasi (PO) ke FIFA untuk di-approve, padahal PO tersebut belum pernah dibahas"Itulah di antara bentuk-bentuk manipulasi yang dilakukan sehingga proses menuju kongres makin runyam," ujar Usman Fakaubun, anggota komite pemilihan (KP), yang keberadaannya tidak diakui FIFA.

Sekum Pengprov PSSI Papua itu mengungkapkan, setelah kongres 14 April lalu disepakati ada tim yang membahas finaliasi POTapi, sampai sekarang itu tidak pernah dilakukan dan PO sudah dibawa Agum ke FIFAAtas apa yang dilakukan Ketum PSSI periode 1999-2003 itu, forum pemilik suara menilai Agum kerap berjalan sendiri tanpa persetujuan seluruh anggota KNPadahal, KN memiliki keputusan yang besifat kolektif sebagaimana Exco di PSSI

Forum pemilik suara juga menuding adanya beberapa orang yang menyampaikan informasi keliru ke FIFA"Anehnya, ada yang justru meminta FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia," kata forum ituTudingan tersebut bisa jadi ditujukan kepada sekelompok orang dari berbagai profesi yang mengatasnamakan diri Konsen (Koalisi Independen untuk Rekonsiliasi Sepak Bola Nasional)Yang tergabung dalam koalisi ini adalah beberapa wartawan JakartaAda juga pakar komunikasi Effendi Gazali dan anggota grup musik Slank, Ridho Hafiedz

Saat konferensi pers kemarin forum pemilik suara membagikan fotokopi surat yang dikirimkan Konsen ke FIFA pada 18 April laluDalam surat itu Konsen menjelaskan kondisi yang terjadi menjelang kongresTermasuk adanya indikasi keterlibatan militer"Kami meminta tidak ada pihak-pihak yang mengail di air keruhMengambil keuntungan dari situasi yang rawan ini untuk kepentingan pribadi atau golongan," tegas Harbiansyah Hanafiah, ketua KP

Harbiansyah menegaskan, KP (yang dipimpinnya) akan menjalankan keputusan kongres 14 April laluHari ini hingga 29 April mendatang, KP akan memverifikasi bakal calon Ketum, Waketum, dan anggota Exco yang sudah masukMasa penjaringan bakal calon ditutup kemarin pukul 00.00 WIB.

Dalam masa penjaringan (12"23 April) dari total 570 anggota PSSI yang dikirimi formulir, hanya 184 anggota yang menyerahkan kembali dan mengusung nama-nama yang dijagokanDari 184 suara yang mengusung bakal calon itu, untuk calon Ketum muncul 34 namaBakal calon wakil ketua umum 29 nama, dan anggota Exco 76 nama

Dari daftar calon Ketum, nama George Toisutta yang dilarang FIFA dicalonkan berkibar di posisi teratas dengan dukungan 91 suaraUrutan kedua adalah Agusman Effendi dengan 30 suaraUntuk wakil ketua umum, dukungan teratas ditujukan untuk Arifin Panigoro dengan 87 suara dan di urutan kedua ada mantan Ketua BTN (Badan Tim Nasional) Rahim Soekasah dengan 30 suaraKemudian, untuk Exco Mafirion berada di urutan teratas dengan 23 dukungan dan Sihar Sitorus di urutan kedua dengan 12 dukungan pemilik suara

"Dari nama-nama yang terjaring itu bisa dilihat bahwa mayoritas pemilik suara memang menginginkan George dan Arifin memimpin PSSIKarena itu, kami tetap memperjuangkan merekaKami tetap akan menggelar kongres pada 20 MeiJika hasilnya tidak diakui FIFA, kami akan melaporkan FIFA ke CAS (The Court of Arbitration for Sport)," papar Harbiansyah.

"Masak FIFA menyamakan Pak Nirwan, Pak George, dan Pak Arifin dengan Nurdin Halid yang pernah menjadi narapidanaItu kan sangat tidak fairKami akan gugat itu," imbuh HarbiansyahUntuk mencari titik temu, siang ini forum pemilik suara mayoritas akan berrtemu anggota KN di Kantor PSSI(ali/c2/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Batal ke MU, Kini Bisa Tukar Kostum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler