Keluarga Antasari Serbaputih, Ada Pengunjung Bawa Badik

Jumat, 12 Februari 2010 – 06:08 WIB
Antasari Azhar memeluk kedua putrinya, Andita (kanan) dan Ajeng, usai pembacaan vonis di PN Jaksel, Kamis (11/2). (Foto: Raka Denny/Jawapos)

Suasana sidang kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen di PN Jakarta Selatan kemarin sangat ramai dan penuh warnaAda keluarga para terdakwa yang hadir lebih lengkap, suporter, hingga pencopet

BACA JUGA: Siapkan Suvenir Khusus, Murid-murid Rutin Latihan Seni


--------------------------------------------------
AGUNG P
- NAUFAL W., Jakarta
 -------------------------------------------------

Suasan a Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kemarin (11/2) benar-benar ramai

BACA JUGA: Dibuka, Murid Mancanegara Langsung Berdatangan

Sejak pukul 07.00 gelombang massa terus berdatangan
Mereka berasal dari beragam kalangan

BACA JUGA: Bekerja di Studio, Diatur-atur Anak Buah

Mulai wartawan (dalam dan luar negeri), masyarakat biasa, hingga pendukung para terdakwaBahkan, di depan pengadilan puluhan orang membawa spanduk mendukung Antasari.

Saking banyaknya orang, kepolisian menerapkan pengamanan ketatSetiap pengunjung harus melalui dua kali pemeriksaanPemeriksaan pertama tepat di depan gerbang PNPemeriksaan kedua dilakukan begitu mereka memasuki gedung di kawasan Jalan Ampera, Jakarta Selatan, ituPolisi yang dikerahkan pun tidak tanggung-tanggungLima belas peleton! Mulai petugas berseragam hingga yang berpakaian sipilSejumlah intel juga mengikuti jalannya sidangMereka berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, dan Satuan Brimob.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Nurdi Satriaji mengatakan, pengamanan ketat itu merupakan bagian dari upaya mencegah tindakan anarkismeSebab, bukan tidak mungkin setelah vonis ada sejumlah pihak yang tidak puas"Kalau mengamuk, kan bisa berbahaya," katanyaNurdi menambahkan, sidang putusan itu merupakan puncak dari semua rangkaian sidangKarena itu, pengamanan jalannya sidang menjadi sorotan secara nasional dan internasional"Ini adegan pemungkas," jelasnya.

Pengamanan ketat itu cukup beralasanSebab, sejumlah pendukung Nasrudin kedapatan membawa badikSaat memasuki gerbang PN, semua pendukung diperiksaSaat itulah seorang lelaki mengeluarkan badikMenurut dia, badik itu hanya benda pusaka"Dia pendukung Nasrudin," kata Nurdi.

Sempat berdebat panjang, lelaki itu akhirnya dilarang masukNurdi mengatakan, pihaknya menyeleksi ketat para pengunjung sidang kali iniSemuanya harus steril dari potensi anarkisme"Saat sidang tuntutan, masih kita izinkan masuk kalau ada yang membawa badikTapi, kali ini kita mulai ketatItu tidak bisa dibenarkan," ujarnya.  Dia menuturkan, lelaki itu beralasan bahwa badik tersebut dibawa sebagai salah satu kelengkapan adatBadik itu adalah pusaka yang dibawa dalam upacara tari-tarian"Meski demikian, kami tetap tidak mengizinkannya masuk," tegasnya.

Suasana semakin ramai saat empat terdakwa hadir di kompleks PN pada pukul 08.44Mereka masing-masing menumpang mobil Toyota InnovaWiliardi Wizar datang kali pertama, disusul Sigid Haryo Wibisono, Antasari Azhar, dan Jerry Hermawan LoSaat menginjakkan kaki di lantai gedung PN, raut muka para terdakwa tidak tenang, kecuali Jerry.

Antasari, Wiliardi, dan Sigid terus-menerus mengisap rokokMulai saat tiba hingga ketika ditempatkan di tahanan PN, mereka terus merokok.
Yang terlihat paling tenang hanya JerryPenghubung antara Williardi dan Edo (eksekutor) itu terlihat tenang dan mengumbar senyum"Biasa saja seperti air mengalirSaya berharap mendapat vonis seadil-adilnya," ujarnya

Suasana sidang kemarin diramaikan pendukung para terdakwaKebanyakan dari kalangan keluarga dan kerabat dekatPendukung Sigid, misalnyaSekitar 20 kerabat dan saudaranya hadirMereka datang berombongan dengan menumpang tiga mobilPendukung Sigid itu kompak mengenakan pakaian serbaputih"Ini kebetulan saja," kata Sigid Agus Heriyanto, kakak Sigid.

Lelaki berambut tipis itu mengatakan, para saudara kandung Sigid hadirHanya seorang saudaranya yang berhalanganSigid adalah bungsu dari tujuh bersaudara"Semua memberikan dukungan untuk adik ragil kami," kata Sigid AgusDia adalah anak ketigaOrang tua Sigid sebenarnya ingin hadir dalam sidangNamun, mereka melarangnya"Ya nggak mungkin kita ajaklah, MasNanti kalau kaget, gimana," kata salah seorang kerabat wanita Sigid yang mengenakan kaus putih, dipadu rompi sweter itu.

Sigid Agus mengatakan, vonis 15 tahun penjara itu sebenarnya membuat lega pihak keluargaSebab, sebelum palu diketukkan, keluarga sempat waswasJangan-jangan, hakim memutus Sigid dengan hukuman maksimal, yakni hukuman matiKarena itu, mereka all out menentang begitu jaksa penuntut umum (JPU) mengajukan tuntutan mati.

"Ternyata vonisnya 15 tahunTidak hukuman matiKami legaSekarang tinggal berusaha bagaimana caranya supaya bisa lebih ringan lagiMakanya, kami akan banding," kata Sigid AgusBeberapa hari sebelum sidang putusan digelar, kubu Sigid memang melakukan road showDi antaranya ke YLBHI, Komisi Kejaksaan, dan Kejagung.

Setelah menghadiri sidang, rombongan keluarga Sigid meluncur ke Polda Metro JayaMereka ingin bertemu anak ragil itu untuk membesarkan hatinyaMereka juga membicarakan langkah hukum selanjutnyaKarena itu, kata Sigid Agus, mereka akan menggelar rapat keluarga"Yang penting, kami lega tidak jadi hukuman mati," katanya.

Hukuman mati benar-benar menjadi momok bagi SigidBegitu JPU menuntut hukuman mati, psikologi Sigid tergangguDia gelisah dan marah-marahTerdakwa pembunuhan berencana itu takut kalau hakim benar-benar mengakhiri hidupnya"Siapa sih yang tidak takut dengan hukuman matiItu wajar sajalahKetakutan biasa," katanya.

Antasari yang menjadi pusat perhatian dalam persidangan kemarin juga mendapat dukungan keluargaDua putri Antasari, Andita Dianoctora Antasari Putri dan Ajeng Oktarifka Antasari Putri, plus istri Antasari, Ida Laksmiwati, hadirMereka juga kompak berpakaian serbaputihSelain tiga wanita itu, sejumlah saudara dan kerabat Antasari hadir

Posisi duduk pendukung Antasari diatur sedemikian rupaPara kerabat dan saudara Antasari duduk di baris depan membentengi Ida dan dua putrinyaIda, Andita, dan Ajeng duduk di baris keempat"Kami mendukung apa pun yang terbaik buat Bapak," kata Ida.

Saat majelis hakim yang diketuai Herri Swantoro membacakan vonis 18 tahun bagi Antasari, suasana menjadi riuhBeberapa pendukung tampak tidak puas dengan hukuman itu"Ini tidak adil," teriak seorang ibu yang selalu rajin datang setiap kali Antasari disidangHal yang sama dilakukan adik AntasariNamun, dia lantas ditenangkan oleh kerabat yang lain.

Sementara itu, keramaian di PN Jaksel kemarin, rupanya, menjadi lahan basah bagi para pencopetNamun nahas, aksi mereka diketahui petugasSelama sidang sehari kemarin, enam pencopet tertangkap tanganLima orang kedapatan mencuri empat ponselSatu orang lagi melakukan aksinya beberapa saat setelah jeda istirahat makan siang dan salat pada sidang Antasari berakhirBegitu ketahuan, mereka dihakimi massa sebelum akhirnya diamankan petugas dan dibawa ke Polda Metro Jaya(kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teriakan Penumpang Menjelang Ajal Terbawa Mimpi


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler