Sejak menikah dengan putra mahkota Kesultanan Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry, Manohara Odelia Pinot merasa kehidupannya berubah drastisSaat ada kesempatan, mantan model itu memutuskan lari dan kembali kepada orang tuanya di tanah air
BACA JUGA: Gabung Tim Sukses Pilpres, Menteri-Menteri pun Ikut Terbagi (1)
------------------------
M Satibi, Jakarta
-----------------------
WAJAH Manohara Odelia Pinot, 17, terlihat berseri-seri saat memberikan keterangan pers di markas Laskar Merah Putih, kawasan Petojo, Jakarta Barat, kemarin (31/5)
Manohara mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pukul 07.30 kemarin
BACA JUGA: Ribetnya Para Hakim Mahkamah Konstitusi Tangani Sengketa Pemilu
Dia didampingi ibu dan kakak kandungnya, Dewi Sari AsihBACA JUGA: Perjuangan Istri Prabangsa AA Sagung Mas Prihantini Menghidupi Kedua Anaknya
Dari terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Manohara bersama ibu dan adiknya disambut meriah anggota Laskar Merah Putih pimpinan Edi HartawanMereka pun mengawal Manohara ke markas Laskar Merah Putih.
Manohara mengaku telah melakukan segala upaya untuk bisa kabur dari sang suami, Pangeran Tengku Muhammad Fakhry"Sejak dulu saya memang ingin bercerai (dan meninggalkan suami)," ujarnya dalam bahasa Indonesia agak terpatah-patahSehari-hari Manohara lebih banyak berbahasa InggrisAyahnya warga negara Amerika.
Manohara dinikahi Fakhry saat belum genap 17 tahunAcara pernikahannya digelar secara mewah pada Agustus tahun laluTetapi, setelah menikah, dia tak merasakan kebahagiaanMalah dia mengaku mengalami siksaan fisik dan batin sehingga akhirnya memutuskan lari.
Dia bertutur, suaminya sering memperlakukan dirinya secara tidak baikBahkan, dia sering diperlakukan seperti propertiAkibatnya, Manohara mengaku acap merasa ketakutan menjelang tidurPerlakuan buruk dan kekerasan itu dialami hampir setiap malam.
"Saya sempat depresi karena perlakuan seperti itu dari suamiDari luar, dia terlihat seperti lelaki normal, santun, dan baikTetapi, sebenarnya dia punya kelainan seks dan sering menyiksa saya," ujar Manohara.
Dia lantas menyebut Fakhry sebagai psikopat dan sering memperlakukan dirinya seperti mainanDia juga mengaku bagian dadanya pernah disilet gara-gara tidak mau melayani hasrat seksual sang suami yang dinilai menyimpangSebagai bukti, Manohara mengaku memiliki foto perlakuan kasar suaminya"Kalau dia lagi marah, saya seperti properti bagi diaSaya seperti bukan manusia." katanya
Manohara pun mengatakan sering berupaya untuk melarikan diri atau bahkan bunuh diriTapi, begitu ketahuan, dia disiksa lebih keras"Setiap hari saya tak bisa tidurPaling lama cuma empat jam karena takut disuntik atau dikasih obatDi kamar khusus, saya pernah dibius," ceritanya.
Keluarga kesultanan, terang dia, sebetulnya tahu perilaku Fakhry yang menyimpangTetapi, mereka tidak bertindak apa-apaBahkan, media di Malaysia juga tak berani menyiarkan berita itu"Semua ada di pihak kesultanan," tutur Manohara.
Kesempatan kabur akhirnya muncul ketika dia diajak ke SingapuraManohara berada di negeri pulau itu karena mengikuti rombongan Sultan Kelantan yang akan melakukan checkup di salah satu rumah sakit setelah terkena serangan jantungRencananya, rombongan berada di sana selama lima pekan.
Tapi, ketika mendengar kabar ibunda Manohara berada di Singapura, pihak kesultanan memutuskan cepat pulang"Baru satu malam, kami lalu disuruh packing untuk pulang," kata ManoharaDia tahu ibunya tiba di Singapura dari salah seorang anggota kesultanan
Untuk mengulur waktu, Manohara lantas berlama-lama mandiSampai-sampai, pintu kamar hotelnya di lantai 13 Royal Plaza, Singapura, digedor-gedorDari sana, dia dibawa ke lantai 3 untuk dimasukkan ke kamar sultan
Tapi, di dalam lift, Manohara memencet tombol emergency terus-menerus karena mengetahui ibunya menunggu di hotelPolisi Singapura dan personel Kedutaan Amerika maupun Indonesia pun datang"Mereka lantas membawa saya ke sebuah ruanganTak lama, ibu datangSaya langsung memeluk ibu," ceritanya sambil berlinang air mata.
Kepada petugas, Manohara meminta tidak dibawa lagi ke MalaysiaDia akhirnya bisa terbang dan kembali ke JakartaHingga kemarin (31/5), belum ada seorang pun keluarga atau Kesultanan Kelantan yang menghubunginya
Manohara berencana menempuh jalur hukum terhadap sang suamiDia juga tidak mau kembali ke Malaysia, meski suaminya memohon dan meminta maaf atas perlakuannya"Saya ingin sekolah dan tinggal selamanya di Indonesia," katanyaDia juga ingin kembali menekuni profesi model seperti dulu.
Bagaimana soal foto dan kegiatannya selama ini yang menunjukkan dirinya seperti berbahagia di Malaysia" Manohara mengatakan, semuanya direkayasa"Sebelum acara, harus mengikuti briefing lebih duluJika bersikap kurang baik atau tidak tersenyum, saya akan kena hukuman," tuturnyaDia mengaku pernah menelepon dan mengadukan nasibnya ke Kedubes Indonesia di Kuala LumpurTapi, tidak ada yang berusaha menolongnya.
Manohara juga sering tampil mewah dengan gaun indah dan aneka perhiasan di tubuhnyaTetapi, perhiasan yang dikenakannya saat tampil di depan publik tersebut bukan miliknyaSemua hanya dipinjamkan"Perhiasan berlian itu kepunyaan rajaSaya hanya dipinjamiPulang dari acara, semua dilepas lagi oleh bodyguard," ceritanya.
Manohara menuturkan, dirinya memang mendapatkan uang dari kesultananTetapi, dia sama sekali tidak pernah menggunakannya"Sempat dikasih 3 ribu ringgit (sekitar Rp 9 juta), tetapi enggak pernah saya gunakanSebab, harus menggunakan perizinan untuk membelanjakannya," katanya.
Bukan hanya dia yang mendapatkan perlakuan buruk seperti ituManohara juga bercerita bahwa pelayan di istana Kelantan hanya digaji 500 ringgit sebulan (sekitar Rp 1,5 juta), meski bekerja selama 24 jam"Jika memecahkan gelas, mereka harus mengganti," ujarnya(amd/iy/din/ns/net/mos/jpnn/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oscar Yura Dompas, Sarjana Penyandang Autis dan Penulis Buku Pertama
Redaktur : Antoni