"Pemerintah fokus melakukan terobosan dan inovasi di bidang pertanian di kawasan transmigrasi, agar menghasilkan produk-produk pertanian yang mampu berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia," terang Muhaimin di Gedung Kemenakertrans, Jakarta, Rabu (18/5).
Dijelaskannya, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk pengembangan budidaya pertanian di kawasan transmigrasi, dengan mengubah dari budidaya konvensional dan tradisional menjadi budidaya modern
BACA JUGA: Pemda Diminta Dorong Pembangunan Perumahan Swadaya
"Kita harus memanfaatkan kecenderungan globalisasi pola pangan yang mengarah kembali ke prinsip-prinsip back to nature, yang memicu peningkatan permintaan pada produk-produk hortikultura berupa sayur-sayuran dan buah-buahan," ungkap pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut.Oleh karena itu, tambah Muhaimin, perlu dikembangkan sentra-sentra pemasaran yang mampu membuka peluang kontak antara petani produsen (transmigran) dengan pemasar, yang memungkinkan peningkatan volume bisnis hortikultura di kawasan transmigrasi di masa mendatang
Terlepas dari itu, Muhaimin memaparkan, sebelumnya Kemenakertrans sudah melakukan penempatan transmigrasi di kawasan Jeringo, NTB, yang dimulai pada tahun 2009 sebanyak 100 KK/383 jiwa, yang berasal dari penduduk setempat di Kecamatan Suwela
BACA JUGA: Temui Petinggi China, Megawati Bicarakan Kerjasama Budaya
Kemudian pada tahun 2010, ditempatkan lagi sebanyak 100 KK/400 jiwa berasal dari Kecamatan Terara dan Kecamatan Sakra yang terkena pembangunan Waduk Pandan Dure.Dikatakannya, selama ini NTB dalam Pembangunan Ketransmigrasian, memiliki fungsi ganda yaitu sebagai Daerah Asal dan Daerah Tujuan
BACA JUGA: Kejaksaan Pikir-pikir Perpanjang Cekal Yusril
Sedangkan sebagai Daerah Tujuan, provinsi itu telah melaksanakan penyiapan pemukiman, penempatan dan pembinaan transmigrasi sejak tahun 1981, yakni sebanyak 42 UPT dengan jumlah transmigran 9.588 KK/44.275 jiwa(cha/esy/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Menag jadi Khawatir Wanita Berjilbab Disebut Teroris
Redaktur : Tim Redaksi