BACA JUGA: KPK Belum Berencana Panggil Politisi Demokrat
Pertama, mengapa pondok pesantren menjadi tempat bersemainya radikalisme? Kedua, kenapa siswa pondok pesantren bersikap intoleran? Kalau sudah begini, saya jadi galau karena imej pesantren maupun Islam jadi jelek," katanya.Dihubung-hubungkannya antara radikalisme, terorisme dengan Islam, lanjut Menag, akan memberikan dampak luas bagi masyarakat
BACA JUGA: Istana Minta Jangan Kait-kaitkan Menpora
Masyarakat pun dikhawatirkan jadi takut ikut pengajian karena nanti dianggap teroris dan lain-lain."Bila sudah begini, akan muncul masalah besar
Sehubungan dengan itu, Menag pun mengaku telah meminta para peneliti untuk meneliti tentang masalah tersebut
BACA JUGA: Menag: Ada Bukti Baru, Putusan untuk Al-Zaytun Bisa Diubah
Dan ternyata menurutnya, anggapan kalau pesantren merupakan tempat bersemainya radikalisme serta anak pesantren intoleran, itu tidak benar."Saya tadinya berpikir, kalau tudingan itu benar, maka akan kita ubah semua kebijakan berkaitan dengan sistem pendidikan di pesantrenTapi setelah diteliti, ternyata tidak benarKarena itu, saya selalu mengimbau agar pihak-pihak terkait jangan mengekpos hal-hal yang bisa digeneralisir masalahnyaKalau ada satu-dua santri masuk jaringan teroris, bukan berarti semua santrinya teroris juga," bebernya(esy/cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Sesalkan Menag Anggap Al-Zaytun Bersih dari NII
Redaktur : Tim Redaksi