jpnn.com - JAKARTA - Keberadaan organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tersebar mulai dari Aceh hingga Maluku. Bahkan sejak pertama kali keberadaannya di Aceh, dibubarkan tahun 2009 lalu, kelompok ini terus mengembangkan sayap di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Menurut laporan yang kami terima mulai Aceh-Maluku. Awalnya dari Aceh, dan yang di Aceh sudah dibubarkan tahun 2009 lalu. Awalnya (kelompok ini menamakan diri) Al Qidayah Al Islamiyah. Kemudian menjadi Komar (Komunitas Millah Abraham)," ujar Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Polpum Kemendagri) Soedarmo, Selasa (19/1).
BACA JUGA: Dikasih Nilai B, Kementerian Agama Pasang Target A
Saat ditanya berapa jumlah anggota Gafatar dan provinsi mana saja yang menjadi basis keberadaan kelompok ini, Soedarmo mengaku belum tahu persis. Namun ia memperkirakan kemungkinan cukup banyak di tiap daerahnya.
"Saya tidak tahu persis berapa provinsi mereka daftar. Yang jelas kemarin muncul daerah Jambi, di Jateng juga banyak termasuk di daerah-daerah lain," ujarnya.
BACA JUGA: Heran, Temuan Rp 191 M Mandek, yang Rp 200 Juta Diuber-uber
Soedarmo juga menjelaskan, anggota Gafatar tidak hanya terdiri dari warga masyarakat yang sebelumnya memeluk agama Islam. Namun juga masyarakat yang memeluk agama-agama lain seperti Kristen. Kini mayoritas pengikut Gafatar telah menyatakan sikap ingin kembali ke ajarannya semula.
"Nah saat pertemuan di Mempawah (Kalimantan Barat) dari hasil pertemuan mereka otomatis mau kembali ke ajaran yang benar. Gafatar tidak hanya agama Islam, yang Kristen juga ada," ujar Soedarmo. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Kubu Romi Setuju Muktamar Islah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasrul Azwar: Saya Terkejut
Redaktur : Tim Redaksi