Kemendagri Tuding Aria Bima Lecehkan Institusi Pemerintah

Jumat, 17 Desember 2010 – 13:31 WIB
MENTERI Dalam Negeri Gamawan Fauzi (kanan), didampingi Kapuspen Kemendagri Reydonnizar Moenek berjalan meninggalkan ruang sidang Paripurna Nusantara II di Gedung DPR, Kamis (16 Des 2010) di Jakarta. Foto: Mustafa Ramli/Jawa Pos

JAKARTA - Interupsi Aria Bima soal Keistimewaan Jogja dalam paripurna DPR, Kamis (16/12), ternyata tak hanya membuat membuat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi meradangInterupsi politisi PDI Perjuangan yang dinilai menyerang secara personal itu juga membuat institusi Kemendagri terusik.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Reydonnizar Moenek, menyatakan, interupsi personal kepada Mendagri itu sama saja menyerang pemerintah

BACA JUGA: Ariel Dirajam di PN Bandung

“Secara kelembagaan kami terusik, kita pemerintah, kita terganggu
Dikatakan Mendagri berakal pendek, latah, dan segala macam hujatan

BACA JUGA: Takut KKN, Kemenkes Gandeng KPK

Yang benar sajalah!” ujar Reydonnizar usai Jumatan di Kemendagri, hari ini (17/12).

Lebih lanjut birokrat yang akrab disapa dengan panggilan Donni itu mengingatkan, cara-cara menyampaikan pendapat haruslah tetap elegan
Apalagi, lanjutnya, interupsi itu dilakukan oleh anggota DPR penyandang gelar Yang Terhormat.

“Cara-cara dia (Aria Bima) tak elegan

BACA JUGA: Akil Sebut Tim Refly Tak Profesional

Katanya terhormatKatanya, berbeda pendapat biasa, tapi dengan ini dengan cara tak santun, dengan menghujatDia (Aria Bima) lupa secara kelembagaan kita setara,” ujar dia.

Yang juga disayangkan, lanjut Donni, ketika Mendagri sebagai wakil pemerintah tidak diberi kesempatan menyampaikan klarifikasiKarenanya Kemendagri menganggap perlakuan DPR terhadap Mendagri sebagai sebuah pelecehan.

“Kami ini kan tamu karena kami ini diundangSebagai tuan rumah, hormatilah tamuKami ini lembaga pemerintahan, Mendagri tak ngemis jabatanKalau sebuah martabat, kehormatan sebuah lembaga di forum resmi, diperlakukan sebagai tersangka, ini jelas sebuah pelecehanSecara kelembagaan kami terusik,” tandasnya.
 
Jika demikian, apakah Kemendagri akan menuntut Ario Bimo minta maaf? Anak buah Gamawan Fauzi itu hanya menjawab singkat" Kita tak akan mendesakSecara kesadaran saja, Ngono yo ngono, ning ojo ngono,” pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi VIII Minta Pengelola Haji Direposisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler